HARIAN MERAPI - Serangan Israel ke Jalur Gaza belum juga berhenti. Bahkan itu terjadi di saat umat Islam mlakukan salat Idul Adha, serangan masih terjadi.
Tentara Israel juga menyerang umat Islam di Masjid Al Aqsa saat umat menyelenggarakan salat Idul Adha.
MUI mengutuk keras serangan Israel di saat umat Islam merayakan Idul Adha.
Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah: Tanpa Pengorbanan dan Upaya Sungguh-sungguh Kita akan Gagal
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri Dan Kerjasama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyebut serangan Israel kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsa mengandung motif kebencian terhadap Islam (Islamofobia).
"Memperhatikan pola serangan Israel yang diarahkan kepada umat Islam yang akan dan sedang melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsa, maka tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa serangan Israel itu juga mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia)," ujar Prof Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan ada kombinasi sistemik zionisme, rasisme, Islamofobia dan imperialisme yang didukung oleh Amerikanisme-imperialistik di balik serangan Israel.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Godean Sleman Diproyeksikan Rampung Oktober 2024
"Ini sungguh sangat membahayakan bagi siapapun di belahan dunia ini. Karena itu, ini adalah musuh kita bersama, musuh kemanusiaan," kata Prof Sudarnoto.
Sudarnoto mengatakan teroris rezim zionis Israel memang sudah sangat keterlaluan dan semakin nyata tidak akan pernah mendengar dan mengikuti hukum internasional.
"Serta catatan catatan penting ICJ (Mahkamah Internasional), langkah ICC (Mahkamah Pidana Internasional) dan juga kesepakatan dan resolusi PBB apapun," kata Sudarnoto.
Ia mengatakan proposal terakhir untuk gencatan senjata permanen juga tidak didengar dan diindahkan oleh Israel sehingga tidak ada jaminan sama sekali atas keselamatan warga Palestina baik di Gaza maupun Tepi Barat.
Baca Juga: Kondisi Terkini Kapten Prancis Kylian Mbappe yang Alami Cedera Patah Tulang Hidung
"Gangguan, serangan Dan genosida terus dilakukan dengan jumlah korban yang terus bertambah," ujar Prof Sudarnoto.
Ia mengatakan berbagai serangan Israel ini harus dihentikan segera secara efektif melalui langkah militer untuk melengkapi langkah-langkah politik, diplomasi, boikot ekonomi, kemanusiaan dan tekanan publik yang selama ini sudah dan terus dilakukan.