HARIAN MERAPI - Jemaah haji yang sudah berada di Mekkah harus tahu bagaimana cara menghindari serangan panas.
Mereka harus selalu menjaga kesehatan agar tidak terkena heatstroke atau serangan panas.
Demikian anjuran Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) yang disampaikan Ketua Umumnya Pengurus Pusat Perdokhi DR Dr Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Ia memberi sejumlah kiat bagi jamaah agar terhindar dari dampak buruk serangan panas (heatstroke) selama mengikuti proses ibadah haji di Arab Saudi.
Baca Juga: Indahnya bersepeda dari Jakarta melewati tujuh tempat wisata Jogja sambil kampanye untuk 1.500 guru
“Cuaca panas itu sangat berisiko, pada kasus jamaah haji yang punya komorbid misalnya hipertensi, sakit paru, kasus jantung, itu sangat berisiko. Bagaimanapun dengan cuaca panas yang sangat tinggi itu mudah sekali terjadinya dehidrasi dan kelelahan,” kata
Syarief menuturkan serangan panas yang disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.
Selain cuaca yang amat panas, penyebab lainnya bisa jadi adalah dehidrasi, kelembaban yang rendah dan imunitas yang menurun.
Kondisi tersebut dapat memicu jamaah mengalami kejadian fatal seperti hilang fokus, mengalami kebingungan, tersesat, mual, muntah, sakit kepala, hilang kesadaran sampai meninggal dunia.
“Kemudian mudah sekali koordinat terganggu, mudah goyang atau jatuh. Itulah selain heatstroke dan kasus ini memperberat lansia yang dibawa jaamah kita pada kondisi yang lebih berbahaya,” katanya.
Maka dari itu, ia menyarankan agar para jamaah rajin mengonsumsi air putih agar kelembapan tubuh tetap terjaga. Pastikan meminum air putih rutin dalam takaran sedikit demi sedikit.
“Paling tidak itu 8.000 cc setara lima botol besar, bukan hanya 2.000 cc lagi. Kalau bisa diminum setiap saat, minum bagi orang yang tidak mempunyai gangguan ginjal, tapi kalau ada pantangan bagi orang yang mengalami penyakit ginjal misalnya, jadi tidak boleh minum terlalu banyak,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, selain pola minum untuk mencegah serangan panas, para jamaah juga diminta untuk memperhatikan kebersihan dirinya agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memakai masker, rajin cuci tangan dan menjauhi kerumunan.
Kemudian mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya akan vitamin dan mineral. Tujuannya agar stamina tetap bugar dan asupan gizi tetap terpenuhi walaupun berkegiatan di bawah sinar matahari.