Biden usulkanan gencatan senjata, Netanyahu malah ingin perang berlanjut, ini alasannya

photo author
- Minggu, 2 Juni 2024 | 07:30 WIB
Arsip - Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ( ANTARA/Anadolu)
Arsip - Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ( ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengundang kontroversi dunia internasional.


Usai Presiden AS Joe Biden mengumumkan usulan gencatan senjata di Jalur Gaza, Netanyahu justru mengatakan akan melanjutkan perang.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (31/5), menegaskan kembali niatnya untuk melanjutkan serangan di Jalur Gaza sampai semua tujuan perang Tel Aviv tercapai.

Baca Juga: Jaringan Peternak Muhammadiyah gelar diskusi dan sarasehan, sebagian peserta siap mengikuti program Adol Bareng

Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan usulan gencatan senjata baru yang menurutnya disetujui Israel, dan mendesak kelompok Palestina Hamas menerimanya.

Kantor Netanyahu mengatakan, "perang tidak akan berakhir sampai semua tujuannya tercapai, termasuk kembalinya semua sandera kami dan penghapusan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas."

Namun, kantor PM Israel menambahkan bahwa Netanyahu telah memberi wewenang kepada tim perunding Israel untuk "menyajikan garis besar guna mencapai tujuan ini," terkait pembebasan para sandera.

Baca Juga: Anda selangkah lebih dekat dengan tujuan Anda, simak peruntungan horoskop Shio Babi sepekan mulai Minggu 2 Juni 2024

"Garis besar yang diusulkan Israel, termasuk transisi bersyarat dari tahap ke tahap, memungkinkan Israel untuk mempertahankan prinsip-prinsip ini," simpul pernyataan itu.

Usulan tersebut yang diumumkan oleh Biden, mencakup tiga tahap, tahap pertama mencakup gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Gaza, dan pertukaran tahanan.

Israel telah menewaskan lebih dari 36 ribu warga Palestina di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut nyawa sebanyak 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera.

Baca Juga: Gregoria gagal tembus final Singapore Open 2024 setelah menyerah di tangan An Se-Young

Sebanyak 105 tawanan dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata singkat pada November dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

Sekitar 125 orang masih ditawan, dan banyak dari mereka diyakini tewas akibat serangan udara Israel.*

Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir, sejauh ini gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X