Kegiatan sendiri dikoordinir oleh Bidang Statistik Persandian pada Diskominsta Kota Magelang dengan menggandeng 20 mitra BPS selaku petugas pencacah lapangan dan tim ahli dari MEP FEB Universitas Gadjah Mada.
“Kegiatan pendataan SPTK24 dilakukan pada Februari-Maret 2024 terhadap sejumlah 500 Kepala Keluarga di 17 Kelurahan. Kami melibatkan mitra BPS dalam kegiatan tersebut”, kata Muchamad Abdul Azis.
Instrumen survei diadopsi dari kuesioner SPTK Tahun 2021 BPS RI dengan penambahan variabel koordinat rumah untuk memperkaya basis data mikro spasial. Walidata selaku ujung tombak pelaksana pengumpulan, pemeriksaan, dan penyebarluasan data berkomitmen untuk menyediakan satu data Kota Magelang yang berkualitas.
Baca Juga: Pilkada 2024: ternyata ada 8000 penduduk Temanggung yang belum pegang KTP elektronik
Salah satu upayanya adalah penyediaan data mikro rumah tangga dan data by name by address (bnba) hasil survei yang dilengkapi dengan koordinat, dengan output berupa peta spasial apda geoportal Kota Magelang yang telah terintegrasi ke portal Satu Data Indonesia.
Penjaminan kualitas SPTK24 dilakukan dengan pelibatan BPS selaku Pembina Data dalam melakukan transfer knowledge pelaksanaan proses bisnis statistik sektoral dan penyediaan panduan survei mendetail serta rule validasi data, sehingga data mentah hasil pencacahan dapat dibersihkan dan diolah dengan baik.
Hasil SPTK24 dilaporkan kepada Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz, pada Selasa (28/05/2024). Atas laporan tersebut, Dokter Aziz menyampaikan apresiasi dan berharap SPTK dapat dilaksanakan secara kontinu untuk memotret kebahagiaan penduduk seiring dengan dinamika perkembangan Pembangunan di Kota Magelang.
Dokter Aziz juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Magelang selalu berkomitmen untuk bekerja berbasis data.*