Antisipasi Rawan Kekeringan, BPBD Sukoharjo Waspadai Dampak Penurunan Curah Hujan

photo author
- Sabtu, 11 Mei 2024 | 10:50 WIB
Ilustrasi - Citra satelit situasi cuaca di Indonesia yang dilansir dari laporan resmi BMKG di Jakarta. (ANTARA/HO-BMKG)
Ilustrasi - Citra satelit situasi cuaca di Indonesia yang dilansir dari laporan resmi BMKG di Jakarta. (ANTARA/HO-BMKG)

HARIAN MERAPI - Curah hujan terus mengalami penurunan di wilayah Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa pekan terakhir. Selain itu suhu udara panas terus mengalami peningkatan.

Kondisi tersebut diwaspadai dengan adanya rawan kekeringan yang berdampak pada warga di sejumlah desa terancam kekurangan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (11/5/2024) mengatakan, curah hujan sejak beberapa pekan terakhir di wilayah Kabupaten Sukoharjo terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Kylian Mbappe Umumkan Resmi Hengkang dari PSG di Akhir Musim, Kemana Selanjutnya?

Hujan sudah mulai jarang turun. Apabila ada hujan turun maka sudah mengalami penurunan intensitasnya. Hujan berlangsung cepat dan bersifat ringan.

Penurunan curah hujan tersebut terlihat dengan adanya peningkatan suhu udara panas. Hal ini berdampak pada sebagian wilayah mulai terasa kering.

Curah hujan yang turun juga berdampak pada penurunan debit air Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. BPBD Sukoharjo memastikan penurunan debit air tersebut terjadi disepanjang aliran sungai.

"Curah hujan terus menurun. Sesekali memang ada mendung dan gerimis atau bahkan hujan ringan. Tapi suhu udara naik dan kami mulai mewaspadai sampai kondisi tersebut pada kekeringan disejumlah desa. Dampaknya saat kemarau datang warga disejumlah wilayah bisa kekurangan air bersih," ujarnya.

Baca Juga: Menjelang Idul Adha, Peternak Suoharjo Terima Banyak Pesanan Hewan Kurban, Harga Kambing dan Sapi Naik Jadi Segini

BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah ditengah kondisi penurunan curah hujan sekarang. Hasilnya diketahui stok air masih ada.

Air tersebut dipantau baik di Sungai Bengawan Solo, Dam Colo Nguter, Waduk Mulur, embung dan sungai lainnya. Petugas juga memantau stok air bersih di sumur rumah warga maupun tempat penampungan lainnya di desa.

Stok air yang masih mencukupi tersebut bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Seperti air dari Dam Colo, Waduk Mulur, embung dan sungai untuk pengairan pertanian dan perikanan.

Baca Juga: Rizky Febian resmi nikahi Mahalini, Dedi Mulyadi : Sesuai syariat Islam

Selain itu air bersih di sumur dan tempat penampungan dapat digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X