Eko Suwanto desak Pemda sediakan anggaran memadai untuk wujudkan kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana

photo author
- Minggu, 5 Mei 2024 | 10:30 WIB
 Eko Suwanto saat dialog bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (Foto: Istimewa)
Eko Suwanto saat dialog bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (Foto: Istimewa)



HARIAN MERAPI - Simulasi sistem peringatan dini penting secara berkala dijalankan elemen relawan bersama BPBD dan Forum pengurangan risiko bencana. Hal ini bisa meminimalkan korban kala terjadi bencana.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, Sabtu (4/5). Ia juga mengapresiasi elemen masyarakat dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana yang selalu aktif dan berkala dalam simulasi penanganan bencana.

"Semua harus siap, tata kelola kebencanaan, sistem peringatan dini atau alat alat EWS baik untuk banjir, desiminasi informasi ancaman bencana melalui aplikasi seperti yang sudah dikerjakan harus teruji," ucapnya.

Baca Juga: Ramalan zodiak Gemini sepekan mulai Senin 6 Mei 2024, naluri bisnis Anda tidak akan mengecewakan

Menurutnya, ke depan dukungan dan fasilitasi Pemda lewat BPBD DIY dan BPBD Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul diperlukan agar koordinasi antar pihak dalam penanganan kebencanaan bisa berjalan baik.

"DPRD DIY beri dukungan penuh atas setiap upaya meminimalkan resiko bencana. BPBD DIY memiliki gedung tahan gempa, yang bisa selalu siaga kala ada bencana gempa besar," kata Eko saat dialog bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana Yogyakarta.

Eko juga mengucapkan terima kasih karena telah bekerja sama bergotong royong agar selamat kala ada bencana. "Kita harap Pemda alokasikan anggaran guna mendukung terwujudkan Masyarakat Tangguh Bencana," jelasnya.

Baca Juga: Real Madrid dipastikan juarai LaLiga 2023-2024 setelah Barcelona dikalahkan Girona, ini peringkatnya

Fitri dari BPBD DIY sebagai pelaksana kegiatan menjelaskan pentingnya peningkatan kapasitas tiap personel relawan. Melalui simulasi dan pelatihan pemetaan resiko bencana diharapkan bisa lebih optimalkan upaya mitigasi bencana.

"Peserta dan relawan kita ajak duduk bersama mendiskusikan dan melakukan pemetaan resiko bencana, agar semua selamat," katanya.

Arin Kuncahyani, dari BMKG Sleman mengatakan selama ini telah melakukan sosialisasi sistem EWS bagi masyarakat DIY. Ada beragam aplikasi yang bisa diakses masyarakat terkait informasi cuaca, gempa bumi dan peringatan dini.

EWS sirine untuk bahaya gempa misalmya, untuk pengingat mitigasi gempa bumi tiap bulan dibunyikan di pantai Bantul dan Kulonprogo. Apalagi pada 27 Mei, peringatan gempa sirine dibunyikan pada pukul 10.00 pagi.

Baca Juga: Inilah yang harus disiapkan jamaah haji ketika menghadapi masalah kesehatan di Tanah Suci

"Alat alat EWS yang dibunyikan diharapkan bisa berikan kesadaran masyarakat pentingnya mitigasi bencana. Ada juga aplikasi Info BMKG, isinya informasi peringatan dini sesuai resiko bencana baik gempa, tsunami dan prakiraan cuaca," pungkasnya.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X