Dukung Eco-Village di Bantul, Maybank Indonesia Resmikan Fasilitas Pengelolaan Sampah Organik di Dusun Petung Bangunjiwo

photo author
- Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:45 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (tiga dari kiri) saat menijau fasilitas pengelolaan sampah organik menggunakan metode BSF di TPS 3R Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (4/5/2023).  (Foto: Dok. Istimewa)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (tiga dari kiri) saat menijau fasilitas pengelolaan sampah organik menggunakan metode BSF di TPS 3R Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Sabtu (4/5/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Yayasan Maybank Indonesia dan Benih Baik mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Bantul dalam penanganan sampah berkelanjutan melalui peresmian fasilitas pengelolaan sampah organik di TPS 3R Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, dengan teknologi bio-conversionyang memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot.

Peresmian fasilitas tersebut dilaksanakan bertepatan dengan penyelenggaraan event Maybank Cycling Series Il Festino 2024, Sabtu (4/5/2024), di Yogyakarta.

Di lahan kas desa tersebut, Maybank mendukung pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan BSF. Budi daya BSF bisa membantu mengurai sampah secara efektif dan efisien, serta memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Larva BSF baik untuk pakan unggas hingga ikan.

Baca Juga: Meriahkan hari susu sedunia, Fapet UGM siap pecahkan rekor MURI minum susu 11.690 oleh mahasiswa secara serentak

Pembina Yayasan Maybank Indonesia, Budhi Dyah Sitawati mengutarakan, fasilitas pengelolaan sampah organik tersebut sebagai bagian dari program Eco-Village Menuju Yogyakarta Asri dan Bersih. Fasilitas BSF untuk mengurai sampah organik, melengkapi TPS 3R yang telah dijalankan Pemerintah Kalurahan Bangunjiwo yang setiap harinya mampu mengelola sampah organik hingga 500 kg.

"Fasilitas ini dimulai akhir 2023, diharapkan BSF mampu mendukung sirkulasi limbah organik turunan yang bisa dimanfaatkan warga sekitar menjadi produk pupuk dan pakan ikan," ujar Budi Dyah.

Pihaknya juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk dapat memilah dan mengelola sampah, serta berharap sarana prasarana tersebut dirawat dengan baik untuk mendukung TPS 3R yang telah berjalan.

Baca Juga: Korlantas Polri lakukan uji coba surat tilang melalui aplikasi WhatsApp, seberapa efektif upaya tersebut?

Direktur Operasional Maybank Indonesia Widya Permana mengungkapkan bahwa dukungan kerja sama dalam pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari upaya Maybank Indonesia dalam memperkuat hubungan yang berkesimbungan dan berkelanjutan dengan komunitas, lingkungan, dan para pemangku kepentingan, baik secara lokal maupun global.

Langkah ini sejalan dengan misi Bank yaitu, Humanising Financial Services. Maybank Indonesia mencermati situasi terkini terkait aspek keberlanjutan di antaranya pengelolaan sampah yang memiliki keterkaitan dengan iklim. Hal ini menjadi perhatian Maybank Indonesia, khususnya dalam upaya mewujudkan strategi prioritas Maybank Group, M25+, yaitu menjadi pemimpin di bidang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) di kawasan ASEAN.

Bupati Bantul Halim Abdul Muslim mengapresiasi Maybank Indonesia yang terlibat dalam proyek stategis tersebut. Saat ini, lanjutnya, Pemkab Bantul berupaya mewujudkan program Bantul Bersama atau Bantul Bersih Sampah Tahun 2025. Program ini sebagai upaya desentraliasi penanganan sampah seiring dengan ditutupnya TPST Piyungan secara permanen tahun ini.

Baca Juga: Benarkah Pulau Tagulandang akan tenggelam akibat erupsi Gunung Ruang? Begini penjelasan Badan Geologi

Halim Abdul Muslim mengakui tidak bisa sendirian dalam penanganan sampah. Oleh karenanya, dibutuhkan kolaborasi yang melibatkan swasta dan kampus, agar setiap kalurahan di Bantul dapat menangani sampah di lingkungan masyarakatnya.

Pihaknya optimis, Bantul dapat mewujudkan bersih sampah tahun 2025 mengingat selama ini, wilayah Piyungan yang menjadi TPST tingkat provinsi, menjadi tempat pembuangan sampah terpadu bagi Kota Yogyakarta dan Sleman selama bertahun-tahun.

"Bantul menjadi penyangga lingkungan hidup di DIY. Tanpa Bantul, Sleman dan Kota Yogya tenggelam sejak dulu," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X