HARIAN MERAPI - Masyarakat didorong melakukan evakuasi mandiri saat terjadi bencana alam. Dalam hal ini, pembentukan desa tanggap bencana (Destana) menjadi urgen untuk mengedukasi mayarakat.
Soal evakuasi mandiri itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Hendro Prayitno usai apel Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 di halaman kantor Bupati Karanganyar, Jumat (26/4/2024).
Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 itu diikuti pegawai BPBD, unsur organisasi relawan serta camat. BPBD Karanganyar juga menyerahkan dana hibah ke sejumlah organisasi relawan serta yayasan sosial.
Baca Juga: Remaja asal Sleman tercebur sumur sedalam 16 meter, begini kondisinya
“Kita mengupayakan seluruh elemen masyarakat mampu evakuasi mandiri. Salah satunya dengan senam tangguh bencana. Dalam senam itu ada edukasi melindungi kepala, jauhi kaca, berlindung di kolong dan lari ke tempat terbuka,” katanya.
Selain itu, BPBD membentuk desa-desa tangguh bencana. Hingga 2023, telah terbentuk 37 desa tangguh bencana (Destana) di Kabupaten Karanganyar.
Di tahun ini bakal bertambah tujuh desa lagi di wilayah rawan longsor seperti Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Tawangmangu dan Kerjo. BPBD juga mengajak sekolah mengedukasi evakuasi mandiri melalui senam tangguh bencana.
Upacara tersebut diakhiri dengan membunyikan sirine dan kentongan secara bersama-sama.
Baca Juga: Risma dan Azwar Anas diusulkan PDIP maju Pilgub Jakarta, ini pertimbangannya
Hendro mengatakan, penggunaan kentongan sebagai penanda datangnya bahaya agar tetap dilestarikan. Kearifan lokal tersebut masih diterapkan masyarakat pedesaan sampai sekarang.
“Evakuasi mandiri juga dibarengi kesiapan masyarakat membuka dapur umum dan pengungsian. Pemda terus mengedukasi hal itu, mengingat wilayah Karanganyar rawan bencana alam. Supaya mengurangi risiko jatuhnya korban,” katanya.
Hendro mengapresiasi semua relawan di berbagai organisasi di Karanganyar yang ikut terlibat aktif dalam kegiatan sosial kebencanaan.
Sejauh ini terdapat 89 organisasi relawan yang terdaftar di BPBD dan telah memiliki akta notaris berbadan hukum.
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi dalam sambutannya mengatakan, kesiapsiagaan bencana menjadi tanggung jawab bersama, antara pemerintah dan elemen masyarakat.