Banyak warga Muslim tak bisa rayakan Idul Fitri tahun ini, Sekjen PBB mengaku prihatin

photo author
- Rabu, 10 April 2024 | 19:55 WIB
Arsip foto - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di perbatasan Rafah sisi Mesir pada 23 Maret 2024. Guterres mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di daerah kantong Palestina yang terkepung.  (Antara/Mohamed Ahmed/Xinhua)
Arsip foto - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di perbatasan Rafah sisi Mesir pada 23 Maret 2024. Guterres mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di daerah kantong Palestina yang terkepung. (Antara/Mohamed Ahmed/Xinhua)

HARIAN MERAPI - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa dia merasa prihatin terhadap masyarakat Muslim di sejumlah negara yang tidak dapat merayakan Idul Fitri akibat konflik.

"Setiap tahun, saya menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada masyarakat Muslim di seantero dunia," ucap Guterres melalui akun resminya di media sosial X, Rabu (10/4/2024).

"Hati saya hancur kala mengetahui bahwa di Gaza, Sudan, dan di banyak tempat lainnya, sangat banyak masyarakat Muslim tidak dapat merayakannya dengan baik akibat konflik dan kelaparan," kata Sekjen PBB seperti dilansir Antara.

Sudan tengah dilanda perang saudara antara angkatan bersenjata negara tersebut dengan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April tahun lalu.

Baca Juga: Pelatih Persik Kediri Harapkan Pemain Jaga Kondisi Saat Libur Idul Fitri

Akibat konflik tersebut, lebih dari 13.000 orang terbunuh dan 8 juta warga Sudan lainnya terpaksa mengungsi, demikian menurut PBB. Selain itu, 25 juta orang, atau setengah dari populasi Sudan, kini bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 33.000 rakyat Palestina. Hampir seluruh infrastruktur di daerah tersebut hancur akibat serangan Israel.

Sekitar 1.9 juta warga Palestina di Jalur Gaza kini terpaksa mengungsi ke Kota Rafah di bagian selatan daerah tersebut. Kondisi kemanusiaan yang buruk membuat para pengungsi berisiko terpapar penyakit dan kelaparan akut.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X