Nelayan di Gunungkidul diminta tidak melaut karena gelombang tinggi

photo author
- Rabu, 13 Maret 2024 | 17:55 WIB
Nelayan Pantai Baron memantau gelombang tinggi air laut.  (ANTARA/HO-Dokumen DKP Gunungkidul)
Nelayan Pantai Baron memantau gelombang tinggi air laut. (ANTARA/HO-Dokumen DKP Gunungkidul)

HARIAN MERAPI - Para nelayan di Gunungkidul diminta untuk tidak melaut sementara waktu karena gelombang laut mencapai 2,5 meter sampai enam meter yang membahayakan nelayan saat mencari ikan.

"Kepada nelayan wilayah Gunungkidul diharapkan mematuhi peringatan dari BMKG berkaitan peringatan dini gelombang tinggi di perairan dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta yang mencapai 2,5 meter hingga 6 meter sehingga membahayakan keselamatan pelayaran," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kabupaten Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Rabu (13/3/2024).

Ia juga meminta nelayan mengamankan armada dan alat tangkap yang ditambatkan di pesisir pantai untuk menghindari kerusakan atau kehilangan akibat hantaman gelombang tinggi.

Baca Juga: Tidak Layak Huni, Paguyuban Keluarga Mahasiswa Fakfak Papua se-Yogyakarta Renovasi Sekretariat Secara Mandiri

"Kapal-kapal yang diparkir di bibir pantai, sebaiknya dibawa ke tempat yang aman supaya tidak rusak akibat dihantam gelombang besar," katanya seperti dilansir Antara.

Sementara itu, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan gelombang tinggi menerjang kawasan selatan Gunungkidul. Gelombang tinggi diprediksi terjadi sampai tiga hari ke depan.

Berdasarkan informasi, BMKG menyebut bahwa perairan Yogyakarta terjadi gelombang tinggi yang berkisar antara 2,5 meter sampai enam meter. Dengan kecepatan angin maksimum 30 kilometer per jam.

Baca Juga: Biaya Produksi Naik, Pelaku UMKM Tidak Naikkan Harga di Tengah Pesanan Banyak Kue Lebaran

"Jadi masuk kategori tinggi, nelayan saat ini sudah mengamankan perahunya di pinggir pantai," kata Surisdiyanta.

Di Pantai Baron, Tanjungsari, nelayan memilih menambatkan kapal di kawasan pantai. Kapal dirapatkan menghindari berbenturan satu dengan yang lainnya.

"Untuk wisatawan tergolong sepi karena puasa ya, tetapi personel SAR tetap siaga," kata dia.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X