Inilah kawasan penghasil garam di Gunungkidul, petani di Pantai Sepanjang hasilkan 2,2 ton

photo author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 17:25 WIB
 Produksi garam di Pantai Sepanjang Kalurahan Kemadang (Dinas Kelautan dan Perikanan DIY)
Produksi garam di Pantai Sepanjang Kalurahan Kemadang (Dinas Kelautan dan Perikanan DIY)

HARIAN MERAPI - Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi mengatakan kawasan penghasil garam di Gunungkidul berada di Pantai Sepanjang, Siung, dan Dadapayam.

Dari tiga lokasi produksi garam itu, hanya petani di Pantai Sepanjang yang tahun lalu masih memproduksi garam. Produksi garam petani di Pantai Sepanjang mencapai 2.211 kilogram atau 2,2 ton selama tahun 2023

"Pada 2023 hanya Pantai Sepanjang yang masih aktif memproduksi garam. Sisanya berhenti operasi karena kerusakan sarana prasarana produksi,” kata Wahid, di Gunungkidul, Rabu (6/3/2024).

Ia mengatakan tiga kawasan tersebut telah memproduksi garam sejak 2017 yang dimulai dari pelatihan oleh DKP DIY.

Baca Juga: Dua belas sifat kemanausiaan Rasulullah Muhammad SAW, di antaranya jujur dan rendah hati

Menurutnya, produksi garam yang ada daerah itu masih tergolong industri kecil sebab ada keterbatasan lahan tunnel.

Lahan produksi pun berhimpitan dengan lahan sektor wisata. Selain itu, terbatasnya alat produksi dan personel juga menjadi persoalan tersendiri.

Terkait bantuan sarana prasarana, DKP Gunungkidul pada 2024 hanya mampu memberikan bantuan pembinaan informal. Sasarannya lebih kepada monitoring produksi agar pembuatan garam dapat berjalan secara rutin.

“Kebetulan sarana produksi belum ada yang disalurkan, kebanyakan dari DKP DIY dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Anggarannya tidak ada,” katanya.

Baca Juga: Nasib Apes Petani Cabai di Gunungkidul, Tanaman Cabai di Ladang 'Dipanen' Maling, Kerugian Capai Jutaan Rupiah

Wahid mengatakan petani garam pernah mendapat bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY untuk pengurusan izin SNI dan izin makanan dalam (MD) BPOM. Sampai saat ini, pasar petani garam masih berada di tingkat lokal.

"Di samping juga ada kolaborasi dengan wisata edukasi garam,” katanya seperti dilansir Antara.

Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Tenaga Kerja (DPKUKMTK) Gunungkidul Hartini mengatakan pihaknya juga belum memiliki program pemberian bantuan sarana prasarana produksi bagi petani garam. Bantuan hanya sebatas pembinaan dan pendampingan.

“Persisnya mendorong dan mengarahkan terkait manajemen produksi, seperti higienis produk dan proses produksinya, kemasan, legalitas usaha,” kata Hartini.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X