HARIAN MERAPI - Di dunia kesehatan, nama Hj Atik Heru Maryanti ST SE MBA sudah tidak asing lagi.
Sebagai seorang profesional, Atik tercatat pernah bekerja untuk WHO, Asian Development Bank dan World Bank dalam rangka membantu sesama terutama untuk pemenuhan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Dengan pengalaman tersebut saya ingin berkontribusi dalam memajukan bidang kesehatan di Indonesia," ujar Atik, panggilan Hj Atik Heru Maryati ST SE MBA kepada wartawan usai bersilaturahmi dengan pengurus DPP Aisyiah di Yogyakarta, Senin (12/2/2024).
Baca Juga: Film dokumenter 'Dirty Vote' viral, begini tanggapan Wapres Ma'ruf Amin
Tak hanya memiliki karier yang cemerlang, Atik yang seorang kader Aisyiyah dan masih keturunan Sri Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sultan pertama Kerajaan Mataram Islam yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa ini juga memiliki prestasi, baik nasional maupun internasional.
Kepedulian dibidang sosial kemasyarakatan dilakukan dengan mendirikan rumah sakit dan klinik gratis bagi masyarakat miskin.
Selama 20 tahun lamanya, Atik telah membantu Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiah sekaligus berkhidmat bidang pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah/Aisyiah.
Baca Juga: Sri Sultan HB X terima kunjungan Presiden Joko Widodo di Keraton Kilen Yogyakarta
Pada Saat ini, Atik ingin mendarmabaktikan ilmu dan pengalamannya utk pengembangan Perempuan berkemajuan di PP Aisyiah, terutama di Bidang Kesehatan yaitu dengan bersama PP Aisyiah membuat program bersama, Program 1 kecamatan, 1 klinik dan apotik, dan 1 kabupaten 1 RS Ibu dan Anak Aisyiah dalam 5 Tahun ke depan sehingga diharapkan umur harapan hidup perempuan Indonesia akan meningkat dan bebas stunting pada keluarga Muhammadiyah Aisyiah.
Saat ini, Atik mendapat amanah Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Ketua Dewan Pengawas Sardjito untuk mendampingi RSUP dr Sardjito agar menjadi rumah sakit besar yang modern, lengkap dan mampu memenuhi harapan masyarakat luas.
Sebagai alumni dari dua perguruan tinggi besar di Yogyakarta yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Selain itu Atik pernah tercatat sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Kedokteran UGM selepas kuliah sehingga kolega dan jaringan di masyarakat Yogyakarta cukup kuat.
Dengan bekal itulah, Atik memutuskan maju sebagai Caleg DPR RI Dapil DIY dari partai PPP nomor urut 1.
Ia pun tahu persis DIY sebagai salah satu basis PPP yang sejauh ini belum digarap secara maksimal.
