WNI Terdampak Gempa di Ishikawa Jepang, Akses Masih Sulit dan Listrik Padam

photo author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 09:00 WIB
Jalan raya terbelah akibat gempa di wilayah Suzu, Prefektur Ishikawa.  (Hikmah)
Jalan raya terbelah akibat gempa di wilayah Suzu, Prefektur Ishikawa. (Hikmah)

HARIAN MERAPI - Gempa bermagnitudo 7,6 yang melanda Prefektur Ishikawa pada 1 Januari lalu masih menyisakan dampak yang signifikan hingga saat ini, terutama di beberapa wilayah, seperti di Wajima dan Suzu yang mengalami listrik dan air padam.

Salah seorang warga negara Indonesia (WNI), Hikmah, yang terdampak gempa dan terlibat langsung dalam membantu korban gempa menuturkan kepada Antara di Tokyo, Kamis (11/1/2024), bahwa saat ini kondisi di beberapa wilayah masih sulit.

“Suzu, akses paling sulit. Listrik dan air belum ada,” katanya.

Baca Juga: Gempa Ishikawa, 95 WNI Kehilangan Tempat Tinggal di Jepang

Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Ogi dan Wajima yang aksesnya terhambat dan listrik serta air padam.

“Ke sana, bisa makan waktu tiga kali lipat dari biasanya karena jalan di tempat-tempat lain pun juga tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, di wilayah Nanao akses relatif lebih mudah, tetapi air masih sulit didapatkan. Sementara di wilayah Ibu Kota Ishikawa, Kanazawa, kondisi sudah terbilang stabil.

Baca Juga: Gempa Jepang akibatkan 62 penduduk Ishikawa tewas, diduga masih banyak yang terperangkap

Hikmah menyebutkan WNI yang terdampak di Suzu dan Wajima pun masih tinggal di pengungsian.

“Setahu saya yang di Wajima ada tiga orang. Ada juga yang di Sakai. WNI yang bekerja di bidang perikanan diungsikan ke Kanazawa karena tempat tinggalnya sudah tidak bisa didiami,” katanya.

Dia menambahkan tidak hanya WNI dan warga asing lainnya, warga Jepang juga masih banyak yang bertahan di pengungsian.

Baca Juga: Konser di Jepang dan Taiwan, Shaggydog Bakal Tour Asia Timur untuk Pertama Kalinya

Berdasarkan informasi yang didapatkan, jalan raya terbelah di wilayah Suzu, rumah runtuh dan tiang-tiang listrik ambruk.

“Tiang listrik hampir tidak ada yang lurus. Saya pulang ke Kanazawa, melihat tiang listrik lurus jadi merasa aneh,” katanya.

Merujuk pada data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, WNI yang masih tinggal di pengungsian berjumlah 13 orang, delapan di Animizu dan lima di Kanazawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X