HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo peringati Hari Disabilitas Internasional 2023. Dalam peringatan tersebut terasa istimewa setelah Pemkab Sukoharjo berhasil menuntaskan pembentukan sanggar inklusi dan pembangunan sanggar di 12 kecamatan.
Kegiatan dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani di Auditorium Wijaya Utama Gedung Menara Wijaya Lantai 10 Pemkab Sukoharjo, Senin (11/12).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya mengatakan, Peringatan Hari Disabilitas Internasional, pada dasarnya dapat kita maknai sebagai sebuah bentuk pengakuan akan eksistensi penyandang disabilitas, dan peneguhan komitmen seluruh anak bangsa untuk membangun kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
Baca Juga: Situasi di Gaza makin mencekam, Jerman desak Israel lindungi warga sipil, begini komitmen Jerman
Selain itu, bertujuan untuk menggugah kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya upaya pemajuan, perlindungan, serta pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Penyandang disabilitas adalah warga Negara Indonesia, memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan sesama warga Negara lainnya, kedudukan yang setara dan kesempatan yang sama dalam mengakses fasilitas publik.
Negara pun menjamin kelangsungan hidup seluruh warga negaranya, termasuk para penyandang disabilitas yang memiliki kedudukan hukum dan hak asasi yang sama, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita tidak lagi memiliki stigma negatif terhadap penyandang disabilitas, serta memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan kesamaan hak-hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
"Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, melalui kegiatan ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan juga kepada seluruh jajaran pemerintah di Kabupaten Sukoharjo, untuk memastikan terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas. Melalui regulasi dan kebijakan, serta melalui budaya masyarakat yang inklusif, melalui kerja sama antar pemangku kepentingan terkait dan seluruh komponen bangsa, kita bisa meningkatkan partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam pembangunan, dan mendorong terbukanya akses layanan publik yang ramah disabilitas. Mari kita terus berupaya keras agar Kabupaten Sukoharjo menjadi rumah yang semakin ramah, semakin nyaman, sebagai rumah harapan bagi penyandang disabilitas untuk terus berkarya meniti jalan kemajuan dan meraih prestasi," ujarnya.
Selain peringatan Hari Disabilitas Internasional pagi ini juga dilaksanakan penyerahan bantuan 14 alat bantu yaitu 13 kursi roda dan 1 kaki palsu bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia, semoga bantuan ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan barokah bagi kita semua,
Penyandang disabilitas maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki hak yang sama di masyarakat. Disabilitas bukan berarti menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan. Penyandang disabilitas tidak berarti mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka sama seperti kita, hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya. Sehingga kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara.
Baca Juga: Kekejaman Israel di Palestina tak berhenti, Inggris dituding sebagai biang keladinya
Tidak jauh berbeda, memiliki anak berkebutuhan khusus bukan hal yang mudah bagi orang tua manapun. Perhatian orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang mereka. Sehingga orang tua perlu belajar memahami dan mendampingi, agar mereka selalu percaya diri dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Hal ini karena anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya apabila dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, masih ada sebagian anak berkebutuhan khusus yang merasa rendah diri karena merasa berbeda dengan anak-anak lain. Oleh karena itu, tugas orang tua dan para pendamping untuk selalu memotivasi dan membantu anak berkebutuhan khusus mencapai potensinya, sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menunjukkan kelebihan-kelebihan yang mereka miliki.