Curah hujan tinggi, warga di wilayah perbukitan di wilayah Sukoharjo diminta waspada tanah longsor

photo author
- Jumat, 1 Desember 2023 | 19:55 WIB
Ilustrasi. Bencana tanah longsor akhir tahun 2022 di Semin Gunungkidul.  (Bambang Purwanto)
Ilustrasi. Bencana tanah longsor akhir tahun 2022 di Semin Gunungkidul. (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Warga yang tinggal di wilayah perbukitan diminta mewaspadai bencana alam tanah longsor. Sebab curah hujan sejak beberapa hari terakhir tinggi dan terus mengalami peningkatan.

Wilayah rawan tanah longsor di Kabupaten Sukoharjo tersebut berada di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (1/12/2023) mengatakan, curah hujan sejak beberapa hari sangat tinggi dan terus mengalami peningkatan.

Kondisi alam tersebut harus diwaspadai dengan datangnya bencana alam salah satunya tanah longsor. Warga khususnya yang tinggal di wilayah perbukitan diminta untuk tetap waspada. Sebab tanah longsor bisa saja terjadi.

Baca Juga: Peringatan HKN di Kulon Progo, momentum untuk wujudkan sistem kesehatan masyarakat yang lebih kuat

BPBD Sukoharjo memetakan wilayah rawan tanah longsor berada di beberapa desa di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Tiga kecamatan tersebut memiliki karakteristik wilayah perbukitan. Termasuk juga rumah warga dan perkampungan penduduk berada di bukit.

"Kondisi wilayah yang berbukit dimana tanah kering terpapar panas ekstrem El Nino dan sekarang diguyur hujan deras setiap hari membuat rawan tanah longsor. Warga tetap diminta waspada bencana alam mengingat curah hujan tinggi sekarang," ujarnya.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah terkait kerawanan bencana alam memasuki musim hujan sekarang. Pemantauan dilakukan meliputi semua bentuk kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Semua wilayah diperlakukan sama terhadap kerawanan bencana alam.

Dalam pemantauan tersebut juga dilakukan pemetaan titik wilayah paling rawan bencana alam tanah longsor. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa dan benda. Sebab beberapa rumah warga diketahui berada di bawah dan atas bukit.

Baca Juga: Delapan kunci komunikasi efektif dalam pergaulan, diantaranya empati, fleksibel dan menjadi pendengar yang baik

"Bencana alam sekarang sulit diprediksi kapan datang seiring perubahan fenomena alam yang ekstrem dimana sebelumnya sangat panas sekarang curah hujan tinggi," lanjutnya.

Ariyanto menjelaskan, kondisi cuaca sekarang sering mengalami perubahan ekstrem dimana siang hari panas terik kemudian mendadak muncul awan mendung hitam pekat. Selain itu juga angin kencang dan hujan deras.

"Hujan sudah turun setiap hari di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo dengan durasi lama," lanjutnya.

Wilayah dengan tingkat kerawanan bencana alam tanah longsor paling tinggi terjadi di Kecamatan Weru di Desa Tawang dan di Kecamatan Bulu meliputi Desa Sanggang, Desa Kamal, Desa Gentan, Desa Kedungsono dan Desa Tiyaran.

Baca Juga: PSS Sleman Tim Terbaik ke-4 dalam Duel Udara pada Kompetisi BRI Liga 1

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X