Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo Minta Pemkab Gunungkidul Lakukan Pencegahan Nikah Dini, Ini Alasannya

photo author
- Sabtu, 18 November 2023 | 07:45 WIB
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Gunungkidul.  (Bambang Purwanto)
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Gunungkidul. (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan Road Show, Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Stunting. Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Ibu Tahun 2023 dihadiri Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Andi Ritamariani mengatakan sosialisasai yang dihadiri Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo berlangsung di Kalurahan Pacarejo, Gunungkidul, Jumat (17/11/2023).

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevelensi stunting DIY, kasus tertinggi berada di Kabupaten Gunungkidul mencapai 23,5 persen.

Baca Juga: Tawuran di Salatiga Dibubarkan Warga, Seorang Pelajar Sempat Menabrak Warga dan Diamankan

Pihaknya optimis bahwa upaya menurunkan stunting bisa mencapai target 14 persen pada 2024. Menurutnya yang menjadi kunci adalah tingginya angka nikah usia dini di Gunungkidul.

Sehingga harus fokus untuk pencegahan. "Upaya pencegahan harus dilakukan agar bisa ditekan," imbuhnya.

Ketua pelaksana tim percepatan stuting nasional itu juga menyoroti beberapa hal diantaranya masih kurangnya air minum di Girisubo dan Tepus.

Jamban tidak layak di Semanu dan Gedangsari dan rumah tidak layak huni di Saptosari. Meskipun demkkian pihaknya optimis bersama 1.068 pendamping keluarga yang ada di Gunungkidul serta program bupati, stunting dapat diturunkan sesuai dengan target.

Baca Juga: Fakta kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano, penerbang alami 'blind' sebelum hilang kontak

Sementara Staf khusus Wakil Presiden, Gatot Priyo Utomo mengatakan, stunting merupakan isu peradaban. Penanganan saat ini akan menentukan masa depan Indonesia 18 tahun mendatang.

Terwujudnya generasi emas salah satunya dari keberhasilan percepatan penanggulangan stunting. Program ini tidak lepas dari kerja keras tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri atas tiga unsur yakni bidan, penggerak PKK, dan kader KB. Posisi TPK ada di tingkat desa dan diorientasi setiap tahunnya. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X