HARIAN MERAPI - Diskusi Workshop Unique Selling Point yang diikuti pelaku ekonomi kreatif kampung Mergangsan Kidul Kota Yogyakarta berlangsung menarik dan bermanfaat bagi perkembangan ekonomi kreatif masyarakat Mergangsan, Rabu (8/11/2023).
Diskusi tersebut membahas mengenai digital marketing, konten pemasaran, branding, komunikasi bisnis, penetapan harga dan pembuatan laporan keuangan.
Dalam acara tersebut diskusi terbagi dalam 4 kelompok dengan masing-masing instruktur dari Akademisi STIE YKPN Yogyakarta diantaranya Heni Kusumawati,
SE., M.Si, Olivia Barcelona Nasution, SE.,M.Sc, Ika Puspita Kristiani, dan Dr.Atika Jauhari Hatta H.,M.Si, Ak.CA.
Baca Juga: Adakah hubungan keluhan vertigo dengan gejala stroke, simak penjelasan dokter
Selain diskusi, acara yang diinisiasi Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan DPRD DIY tersebut juga menghadirkan narasumber anggota Komisi B DPRD DIY R.B. Dwi Wahyu B., S.Pd.,M.Si.
Dalam pemaparannya Dwi memberikan motivasi kepada para peserta pentingnya
mengoptimalkan inventarisasi potensi yang dimiliki kampung Mergangsan.
Dwi mengatakan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata di era teknologi komunikasi saat ini cukup tinggi. Apalagi dengan adanya kaum milenial, perkembangan ekonomi kreatif, termasuk di DIY cukup pesat dan menjanjikan.
Dalam acara tersebut hadir Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY, RR. Fitri Dyah Wahyuni, SE., M.Si.
Baca Juga: Tahukah Anda tentang skoliosis, begini ciri-cirinya dan umumnya menyerang remaja
Dalam sambutannya, Kabid Ekonomi Kreatif RR. Fitri Dyah Wahyuni, SE., M.Si mengatakan, Workshop Unique Selling Point Ekonomi Kreatif diselenggarakan dengan menggunakan anggaran Dana Keistimewaan DIY Tahun 2023.
Fitri menyebut bahwa ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian sehingga pengembangan ekonomi kreatif dapat menggerakkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“kita dorong dan motivasi para pelaku ekonomi kreatif untuk tumbuh dan berkembang di Yogyakarta khususnya di Mergangsan ini mengingat Yogyakarta adalah tempat tujuan wisata dan tentu wisatawan akan mencari produk ekonomi kreatif,” kata Fitri.
Sementara itu narasumber dari Akademisi STIE YKPN Yogyakarta dan juga sebagai konsultan UMKM, Bianka Andriyani, S.E., M.M dalam pemaparannya mengatakan bahwa Unique Selling Point merupakan keunikan-keunikan dari produk yang ditawarkan kepada konsumen agar produk tersebut mempunyai nilai lebih dari produk lain.
Baca Juga: Begini cara menangkal cacar monyet, simak saran pakar obat tradisional
Potensi ekonomi kreatif yang ada di masyarakat dapat tergali optimal dengan melihat kebutuhan pasar, menciptakan produk yang menghasilkan kebutuhan, dan menggali apa yang unik dan menjadi new experience.