"Perkembangan data per 18 Oktober 2023 Jumlah warga kekurangan air bersih terus meningkat. Sekarang sebanyak 3.324 KK atau 12.076 jiwa tersebar di 49 dukuh di 18 desa di 3 kecamatan. Total bantuan air bersih yang sudah dikirim Pemkab Sukoharjo ke warga sebanyak 2.040.500 liter," ujarnya.
BPBD Sukoharjo mencatat jumlah warga terdampak kekeringan sebelumnya masih dikisaran 10.000 jiwa. Namun sekarang naik 2.000 jiwa sehingga total keseluruhan menjadi 12.076 jiwa.
Tambahan warga terdampak kekeringan dipastikan sudah mendapat bantuan air bersih dari Pemkab Sukoharjo. Bantuan diberikan seperti halnya kepada warga sebelumnya yang sudah terdampak kekeringan.
"Ada kenaikan jumlah warga. Artinya luasan wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau ini terus meluas," lanjutnya.
Baca Juga: Gaduh putusan MK, adu kuat kekuasaan
Ariyanto menjelaskan, meski wilayah kekeringan terus meluas. Namun masih terjadi di lingkup satu desa dan kecamatan.
"Artinya begini, yang meluas itu wilayah terdampak kekeringan di dukuh masih satu desa masih satu kecamatan. Sebab jumlah desa dan kecamatan terdampak kekeringan masih sama 18 desa di 3 kecamatan. Sedangkan jumlah dukuh bertambah dan terakumulasi sekarang 49 dukuh dan itu menambah jumlah jiwa kekurangan air bersih," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo memperkirakan apabila kondisi cuaca panas ekstrem terus seperti sekarang ini maka bisa dipastikan jumlah warga terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih akan bertambah.
Sebab di wilayah rawan kekeringan sekarang kondisi sumur warga mengering. Disisi lain, di wilayah terdekat sana juga mengalami masalah debit air sumur berkurang drastis.
Baca Juga: Dua anggota komplotan pencuri uang modus ganjal ATM lintas provinsi ditangkap polisi, begini aksinya
Kebutuhan air bersih warga sudah dijamin sepenuhnya oleh Pemkab Sukoharjo. Sampai sekarang total sudah ada 2.040.500 liter dikirim ke wilayah terdampak kekeringan. Jumlah air bersih yang akan dikirim kemungkinan terus bertambah mengingat kebutuhan warga harus dipenuhi setiap hari.
Data BPBD Sukoharjo diketahui distribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Bulu sebanyak 498.000 liter atau 106 tangki, Kecamatan Tawangsari 333.000 liter atau 75 tangki. Sedangkan Kecamatan Weru jumlah pengiriman air bersih paling banyak 1.209.500 liter atau 262 tangki.
BPBD Sukoharjo sudah mengeluarkan status siaga kekeringan sejak sekitar Juli lalu saat sudah ditemukan kejadian warga dibeberapa desa kekurangan air bersih akibat kekeringan terdampak musim kemarau. Cuaca panas ekstrem membuat warga terpaksa meminta bantuan air bersih kepada Pemkab Sukoharjo.
Status siaga kekeringan masih berlaku terhitung sejak bulan Agustus, September dan Oktober 2023. Status siaga tetap diberlakukan meski kondisi jumlah warga kekurangan air bersih terus bertambah banyak dan wilayah kekeringan meluas.
Baca Juga: Panji Gumilang diduga korupsi dana BOS, ini yang sedang diselidiki Bareskrim