Pimpin Dewan Keamanan PBB, China beri perhatian konflik Gaza, dorong gencatan senjata, ini pernyataan resminya

photo author
- Kamis, 2 November 2023 | 13:00 WIB
Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina di New York, Amerika Serikat, Senin (30/10/2023).  (ANTARA/HO-UN Photo)
Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina di New York, Amerika Serikat, Senin (30/10/2023). (ANTARA/HO-UN Photo)



HARIAN MERAPI - Konflik Gaza akan menjadi perhatian serius dan menjadi pembahasan utama dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin China.


China akan terus mendorong gencatan senjata di wilayah konflik.


China memulai masa jabatannya sebagai presiden Dewan Keamanan PBB untuk November pada Rabu.

Baca Juga: Ketapel olahraga tradisional produk Salatiga harganya mulai Rp 250 Ribu hingga Rp 6 juta


Demikian disampaikan Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun.


“Dewan telah memusatkan perhatian pada masalah ini selama beberapa pekan dan ini akan terus menjadi fokus kerja dewan dan juga kepemimpinan China,” kata Zhang kepada wartawan di PBB.

Zhang mengatakan selama masa jabatannya sebagai ketua Dewan Keamanan PBB, China akan berupaya mendorong gencatan senjata, mengurangi korban sipil dan bencana kemanusiaan, memajukan solusi dua negara, dan mewujudkan perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Belmawa gelar Monev, tak sekadar meninjau program pengoptimalan sistem kurikulum pendidikan

Selain konflik Gaza, agenda dewan akan mencakup diskusi mengenai status Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), situasi di Sudan, perkembangan terkait Bosnia dan Herzegovina, Libya, peluncuran rudal oleh Korea Utara, perang Ukraina dan masalah terkait lainnya.

Tentara Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan udara berkelanjutan sejak kelompok Palestina Hamas mendadak menyerang Israel pada 7 Oktober.

Sejauh ini lebih dari 10.300 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.*



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X