Serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza mendapat kecaman dari banyak pihak, PBB minta tragedi itu diusut

photo author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 12:16 WIB
Juru Bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Stephane Dujarric.  (ANTARA/un.org)
Juru Bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Stephane Dujarric. (ANTARA/un.org)

HARIAN MERAPI - Serangan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang mendapat kecaman dari banyak pihak.

Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut penyelidikan atas tragedi memilukan tersebut.

"Sangat penting untuk dilakukan semacam penyelidikan mengenai peristiwa ini," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu (18/10/2023).

Baca Juga: Dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL, polisi kembali periksa 8 saksi, ini mereka

Ketika ditanya apakah PBB bermaksud melakukan investigasi seperti yang dilakukan pada 2014 terkait penembakan yang dilancarkan Israel terhadap sekolah-sekolah Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dia menjawab untuk tidak berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan.

“Yang jelas perlu ada semacam investigasi dan kita lihat saja pengaturannya dan mulai dari situ,” ujar Dujarric.

Sedikitnya 471 korban tewas dan 342 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di RS Al-Ahli Baptist di Gaza pada Selasa malam (17/10), kata kementerian kesehatan setempat. Namun, Israel membantah bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Biden umumkan beri bantuan Rp1,58 triliun untuk rakyat Palestina di Gaza, namun tuduh Hamas seperti ini

Konflik terbaru Israel-Palestina dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas meluncurkan "Operasi Badai Al-Aqsa" terhadap Israel.

Dalam serangan mendadak secara bersamaan dari segala arah itu, Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian meluncurkan "Operasi Pedang Besi" di Jalur Gaza dan memblokade penuh kawasan itu sehingga masyarakat setempat tidak mendapatkan akses listrik dan air, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X