Kabupaten Semarang kembangkan olahraga tradisional ketapel, satu kecamatan melebar 19 kecamatan

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Lomba ketapel di GOR Wujil Ungaran, Kabupaten Semarang.  (Foto: Dok Peserta Lomba)
Lomba ketapel di GOR Wujil Ungaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Dok Peserta Lomba)

HARIAN MERAPI- Kabupaten Semarang mengembangkan olahraga tradisional di wilayah belasan kecamatan.


Olahraga ini adalah permainan ketapel atau bahasa Jawa dinamakan main plinthengan.


Terkait dengan pengembangan olahraga tradisional ini, Forum Silaturahmi Pecinta Ketapel (Forspek) kabupaten Semarang masa bakti 2023 - 2027 resmi dikukuhkan oleh Ketua Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (kormi) Pujo Pramujito, Sabtu (28/10/2023) di Stadion Wujil Bergas kabupaten Semarang.

Baca Juga: Hobi gowes setelah pensiun, malah mengalami kejadian misteri hanya muter-muter mengelilingi pohon beringin


Pengukuhan ini dilakukan bersamaan Hari Sumpah Pemuda.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priatmo mengatakan, pelantikan Forspek ini ke depan pengurus bisa lebih membawa prestasi olah raga tradisional Ketapel di Kabupaten Semarang lebih mendunia.


"Sebelumnya olah raga ketapel hanya dimainkan di kecamatan Bergas, ke depan akan berkembang di 19 kecamatan," kata Katon.

Baca Juga: Prediksi kesehatan zodiak Aries, Taurus, Gemini Minggu 29 Oktober 2023 putuskan untuk berhenti merokok


Peran serta dari guru, terutama pjok bisa menyosialisasikan cabang olah raga ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo ini menambahkan, olahraga ketapel bisa merakyat.


Dinas bakal mendukung kuat khususnya kepada sekolah dan guru, khususnya adalah bapak dan ibu guru di 19 kecamatan dan termasuk siswa khususnya kelas 4,5,6,7,8 dan 9.


Sementara Ketua Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Semarang Pujo Pramujito memberikan apresiasi kepada pengurus Forspek yang dikukuhkan.

Baca Juga: Saguri mendapatkan harta kekayaan dengan cara tidak halal hingga harus berakhir dengan cara tragis


Ia berharap pengurus bisa menyosialisasikan permainan ketapel kepada anak anak karena saat ini banyak generasi muda yang tidak tahu apa itu permainan ketapel .

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X