Jokowi dikukuhkan jadi pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU, ini alasannya

photo author
- Senin, 18 September 2023 | 12:00 WIB
Suasana pembukaan Konferensi Besar dan Musyawarah Alim Ulama NU di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9/2023).  (ANTARA/Andi Firdaus)
Suasana pembukaan Konferensi Besar dan Musyawarah Alim Ulama NU di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9/2023). (ANTARA/Andi Firdaus)


HARIAN MERAPI - Presiden Jokowi mendapat tempat tersendiri di jajaran warga Nahdliyin.


Berkaitan itulah Presiden Jokowi mendapat penghormatan dari PBNU dan dikokohkan menjadi pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU).


Pengukuhan tersebut dilakukan langsung ​​​​​​Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf dalam acara Konbes PBNU di Pompes Al Hamid Jakarta, Senin.

Baca Juga: Ke mana arah dukungan politik PKN pimpinan Anas Urbaningrum belum ditentukan


"Kami memohon ke Presiden secara pribadi sebagai tokoh yang selama ini kita tahu menjadi keluarga besar kami," ujar Gus Yahya saat membuka Munas dan Konbes PBNU di Pompes Al Hamid Jakarta, Senin.

Selain mengukuhkan Presiden Jokowi, Gus Yahya juga meminta Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid untuk melengkapi dewan pengampu GKMNU.

Gus Yahya mengatakan GKMNU merupakan satu gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa dengan melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Cancer, Leo, Virgo Selasa 19 September 2023 evaluasi kembali keputusan Anda 

Berbagai aspek yang akan disasar PBNU dalam GKMNU ini mulai dari aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga kebencanaan.

"Oleh karena ini merupakan kegiatan dan agenda begitu besar melibatkan ribuan desa, kami membutuhkan dukungan wibawa, dukungan pemikiran, dan bimbingan dari sesepuh-sesepuh dari tokoh yang kami andalkan," kata dia.

Menurutnya, terdapat tiga provinsi yang siap menerima program-program besutan GKMNU di tingkat desa. Tiga provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa tengah, dan DIY. Tercatat sekitar 17.000 ribu desa dari tiga kecamatan tersebut siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program.

Setelah diterima di tiga provinsi tersebut, pihaknya akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, meliputi Jawa Bart, Banten, DKI, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Baca Juga: Berwisata di Taman Botani Baturraden sambil belajar

"Gerakan ini dirancang untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di tingkat desa dengan keterlibatan warga secara langsung di tingkat desa dan dimulai di daerah yang menjadi basis utama NU," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X