HARIAN MERAPI - Sebanyak 2.194 Kepala Keluarga (KK) atau 8.002 jiwa kekurangan air bersih terdampak kekeringan. Jumlah tersebut dimungkinkan masih bisa bertambah mengingat kondisi cuaca panas dampak fenomena alam El Nino.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Selasa (12/9/2023) mengatakan, jumlah KK, jiwa dan wilayah kekeringan terdampak musim kemarau terus mengalami perubahan. Hal ini terjadi sering cuaca panas akibat bersamaan fenomena alam El Nino.
BPBD Sukoharjo mencatat ada 12 desa di tiga kecamatan terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Wilayah terdampak tersebut berada di 32 dukuh. Di wilayah tersebut tercatat ada 2.194 KK atau 8.002 jiwa kekurangan air bersih.
Baca Juga: Enam Siswi SMK Negeri 7 Yogyakarta Menerima Penghargaan 'Momenku Siap Berkemas', Ini Alasannya
Warga terdampak kekeringan tersebut sepenuhnya sudah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait lainnya. Air bersih dikirim setiap hari langsung menyasar wilayah terdampak kekeringan. Petugas mendistribusikan air untuk selanjutnya digunakan warga.
Secara rinci, Ariyanto menjelaskan, di wilayah Kecamatan Bulu ada tiga desa terdampak kekeringan. Rinciannya, Desa Kamal di Dukuh Tugusari RT 01 RW 07 sebanyak 60 KK atau 240 jiwa, Desa Kunden di Dukuh Kepuh RT 02 RW 03 dan RT 03 RW 04 sebanyak 95 KK atau 400 jiwa dan Dukuh Ngesong RT 01 RW 04 sebanyak 55 KK atau 250 jiwa, Desa Ngasinan di Dukuh Pagergunung RT 01 RW 02 dan RT 03 RW 01 sebanyak 150 KK atau 445 jiwa.
Kekeringan di Kecamatan Tawangsari terjadi di tiga desa meliputi Desa Watubonang sebanyak empat titik di Dukuh Watulumbung RT 01 RW 09 dan RT 01 RW 10 sebanyak 138 KK atau 590 jiwa, Dukuh Tengklik RT 01 RW 05 sebanyak 31 KK atau 118 jiwa, Dukuh Ngadirejo RT 02 RW 07 sebanyak 36 KK atau 121 jiwa. Di Desa Pundungrejo kekeringan terjadi di dua titik yakni di Dukuh Wungurejo RT 01 RW 05 sebanyak 59 KK atau 232 jiwa dan Dukuh Sanan RT 02 RW 05 sebanyak 34 KK atau 139 jiwa. Di Desa Lorog kekeringan terjadi di satu titik yakni di Dukuh Gupakan RT 03 RW 07 sebanyak 56 KK atau 123 jiwa.
Baca Juga: Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata Warung Makan Mbok Susah dan tikus kapok setelah makan sambal
BPBD Sukoharjo juga mencatat kekeringan terjadi di wilayah Kecamatan Weru melanda enam desa. Rinciannya, di Desa Alasombo sebanyak tiga titik meliputi Dukuh Sidorejo RT 02 RW 12 sebanyak 60 KK atau 240 jiwa, Dukuh Ngepung RT 01 RW 13 sebanyak 35 KK atau 105 jiwa, Dukuh Plumbon RT 02 RW 14 sebanyak 38 KK atau 117 jiwa.
Desa Jatingarang kekeringan terjadi di tiga titik rinciannya, Dukuh Margomulyo RT 03 RW 07 dan RT 01 RW 08 sebanyak 72 KK atau 229 jiwa, Dukuh Serut RT 03 RW 08 dan RT 04 RW 08 sebanyak 96 KK atau 350 jiwa dan Dukuh Tegalrejo RT 03 RW 04 dan RT 05 RW 04 sebanyak 85 KK atau 317 jiwa.
Desa Weru ada dua titik rinciannya, Dukuh Tunggul RT 04 RW 09 sebanyak 30 KK atau 120 jiwa dan Dukuh Klarohan RT 03 RW 09 sebanyak 35 KK atau 140 jiwa. Desa Tawang sebanyak lima titik meliputi, Dukuh Tawang di RT 01,02,03,04 RW 01 dan RT 01 RW 02 sebanyak 212 KK atau 849 jiwa, Dukuh Krebet RT 02 RW 02 sebanyak 30 KK atau 80 jiwa, Dukuh Babalan RT 01 dan 02 RW 03 sebanyak 65 KK atau 166 jiwa.
Desa Karangmojo sebanyak 12 titik meliputi Dukuh Malangan RT 01 RW 13 sebanyak 77 KK atau 247 jiwa, Dukuh Gunungbutak RT 02 RW 12 dan RT 03 RW 13 sebanyak 109 KK atau 413 jiwa, Dukuh Sinog RT 01 RW 14 sebanyak 30 KK atau 120 jiwa, Dukuh Rejosari RT 02 RW 14 sebanyak 45 KK atau 165 jiwa, Dukuh Ngadisari RT 03 RW 09 dan RT 02 RW 09 sebanyak 104 KK atau 390 jiwa dan Dukuh Badran RT 01 RW 03 sebanyak 45 KK atau 170 jiwa, Dukuh RT 02 RW 03 sebanyak 37 KK atau 150 jiwa, Dukuh Ngadirejo RT 01 dan 02 RW 02 sebanyak 113 KK atau 434 jiwa, Dukuh Kalisongo RT 01 dan 02 RW 08 sebanyak 75 KK atau 240 jiwa. Desa Karanganyar ada dua titik yakni, Dukuh Bunder RT 01 RW 03 sebanyak 45 KK atau 155 jiwa dan Dukuh Kersan RT 02 RW 08 sebanyak 42 KK atau 147 jiwa.
"Total keseluruhan terdampak kekeringan tercatat ada 2.194 KK atau 8.002 jiwa," ujarnya.
BPBD Sukoharjo memperkirakan titik wilayah kekeringan terdampak kemarau diperkirakan bertambah dalam waktu kedepan. Sebab kondisi cuaca terus bertambah panas dan berdampak penurunan debit air bersih sumur warga.