harianmerapi.com – Beberapa jenis merpati biasa dilombakan tingkat kecepatan terbangnya, namun ada perbedaan aturan tersendiri, misalnya merpati balap, pos, kolongan dan tomrang (tinggian).
Khususnya merpati tomrang atau tinggian, mirip dengan merpati balap, hanya saja jarak lepas saat dilombakan lebih jauh, yakni antara 4 sampai 7 Kilometer.
Setelah dilepas, idealnya merpati tomrang jantan mampu terbang tinggi, menggandeng (berdekatan) dengan lawan-lawannya, cepat serta turun dari udara menuju ke pasangannya dengan manuver yang bagus.
Hal tersebut diungkap hobiis merpati tomrang, Ari Fahrudin yang bergabung di kelompok Mina Tomrang. Dinamakan Mina Tomrang, sebab kandang bersama jenis merpati tersebut berdekatan dengan komplek kolam ikan di kawasan Sumberadi Mlati Sleman.
Dengan membuat komplek kandang bersama, modal untuk membuat kandang bisa secara patungan, untuk perawatan kebersihan juga bisa ditanggung bersama serta mempererat silaturahmi.
Ditambahkan Ari, dalam memilih merpati tomrang atau tinggian sebaiknya juga yang punya stamina sangat bagus, bahkan punya perototan maupun pertulangan yang bagus.
Baca Juga: Entog Jadi Satwa Hobi, ke Depan Diharapkan Ada Kontes
Adapun faktor yang mempengaruhi agar merpati tomrang berstamina bagus, antara lain perlu sering dilatih (digabur) dengan jarak bertahap, pakan berkualitas, bahkan bisa diberi sejumlah jamu atau suplemen.
“Jenis pakan rutin yang utama cukup jagung dengan beras merah sudah cukup, tapi kalau mau ada tambahan jenis pakan, jamu atau suplemen biasa tergantung pemilik merpati,” tandas Ari.
Ketika akan dilombakan, merpati tomrang yang sudah bertelur biasa diambil telurnya pada malam Minggu. Sekitar Rabu sudah kian kuat mencari pasangannya (templek), sehingga Kamis sampai Sabtu banyak dilatih, lalu Minggunya dilombakan.
Baca Juga: Misteri Angpao Imlek Selalu Berwarna Merah, Berikut Tata Cara Memberikan dan Menerima Angpao
“Merpati tomrang yang berasal dari trah juara, biasanya banyak diburu hobiis dan bisa dibanderol dengan harga lebih tinggi,” terangnya.
