HARIAN MERAPI- Lomba seni suara alam burung derkuku bergengsi tingkat nasional rutin digelar di berbagai daerah di Indonesia. Satu di antaranya Piala Raja yang digelar tiap tahun di DIY.
Berbagai doorprize menarik pun selalu disediakan panitia lomba derkuku Piala Raja, termasuk sangkar derkuku berkualitas asal sentra pembuatan sangkar burung di Argosari Sedayu Bantul.
Salah satu perajin sangkar derkuku dan burung anggungan lain asal Sedayu, Anggraito mengungkapkan, suatu kebanggaan tersendiri sangkar buatannya biasa dipesan panitia lomba derkuku.
“Panitia lomba derkuku bergengsi rata-rata memesan tiga unit sangkar untuk dijadikan doorprize. Kami biasa menghargai di bawah harga pasaran jika untuk doorprize lomba,” jelasnya, baru-baru ini.
Khususnya untuk doorprize lomba derkuku Piala Raja, Minggu (21/9/2025), panitia memesan sangkar derkuku yang dapat dijadikan sangkar lomba sekaligus harian.
Menurutnya, sangkar derkuku dapat dibedakan antara sangkar untuk lomba, harian atau jemur dan kombinasi keduanya. Yang dimaksud kombinasi, yakni satu sangkar cocok digunakan untuk lomba.
"Selain untuk lomba, cocok pula untuk sangkar harian. Ada juga kalau dekumania yang banyak duit, sangkar lomba sekaligus dijadikan sangkar harian,” ungkap Anggraito.
Pemilik usaha Sangkar Indah Anggraito (SIA) Sedayu Bantul ini merasa ikut senang dan bersyukur jika konsumen maupun mendapat doorprize sangkar SIA dan merasa cocok dengan sangkar buatannya.
Salah satu kekhasan sangkar derkuku di tempatnya, ada ukiran kayu (berbahan kayu albasia) antara lain di bagian mahkota, tengah sangkar hingga kaki-kaki sangkar.
Apalagi sangkar derkuku kualitas lomba, tampilan ukiran dengan kombinasi warna menggunakan cat kualitas bagus indah dipandang, termasuk saat digantang.
“Kayu yang diukir menggunakan jenis albasia ada beberapa alasan, selain ringan, kekuatan kayunya juga bagus. Kalau menggunakan kayu jati akan lebih berat,” papar Anggraito.
Baca Juga: Lailani Fitrah Ramadhani siap bangkit dari rasa kehilangan lewat film bioskop 'Sekawan Limo 2'
Apalagi jika kayu jatinya masih muda atau jati putih, sebutnya, bisa mudah rusak seperti dimakan teter. Sehingga untuk ukiran kayu pada sangkar derkuku, pihaknya mantap menggunakan kayu albasia.