Banyak Remaja Lakukan Self Diagnose Kesehatan Mental Hanya Lewat Internet, Ini Bahayanya

photo author
- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 08:14 WIB
Ilustrasi ketika memberikan bantuan pada seseorang yang mengalami masalah kesehatan jiwa  (ANTARA/Shutterstock)
Ilustrasi ketika memberikan bantuan pada seseorang yang mengalami masalah kesehatan jiwa (ANTARA/Shutterstock)

Baca Juga: PMI Siap Hadapi Potensi Bencana Akibat Perubahan Iklim, Ini yang Perlu Diantisipasi

Lebih lanjut dia menjelaskan setelah mengumpulkan informasi, orang tua diharapkan dapat memberikan saran dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak untuk segera melakukan konsultasi dengan ahli seperti psikolog atau psikiater baik agar mendapat penanganan lebih lanjut dan menjelaskan manfaat dari sesi konsultasi tersebut agar diskusi dapat berjalan optimal.

“Jadi sampaikan dulu manfaatnya supaya dia mau, bukan men-judge atau langsung menyepelekan. Kita harus menerima dulu. Memang itu yang mereka rasakan, lalu sampaikan mencari bantuan bersama kita,” tegas dia.

Subkoordinator Substansi Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Juzi Delianna mengatakan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut masyarakat memang membutuhkan edukasi melalui promosi kesehatan jiwa.

Baca Juga: Aniaya Pedagang Pasar Girian Bitung Sulut, 2 Pemabuk Diringkus

“Kita tahu bahwa pentingnya edukasi pada masyarakat. Masyarakat harus tetap diedukasi mengingat semakin maraknya dari mereka melakukan diagnosis sendiri,” kata Juzi.

Menurut Juzi, saat ini masyarakat masih belum memahami pentingnya masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa baik secara komprehensif maupun prefentif, sehingga dibutuhkan lebih banyak media guna menyampaikan promosi terkait masalah tersebut.

Ia mengatakan pihaknya juga terus melakukan upaya pencegahan, baik melalui kerja sama dengan sejumlah pihak untuk dapat mempromosikan edukasi itu seperti organisasi profesi kesehatan jiwa, televisi atau radio nasional hingga melakukan deteksi dini pada anak remaja lebih awal.

Baca Juga: PGAT Tolak Rencana Aksi Demonstrasi Peringatan Pengesahan UU Omnibus Law, Ini Alasannya

Ia berharap dengan melakukan sejumlah upaya itu dapat mencegah terjadinya peningkatan kasus orang dengan gejala berat yang ada dalam masyarakat.
“Kita diharapkan tidak ada kasus-kasus jiwa berat, itu bisa kita kurangi. Jadi saran dari kami promosi kesehatan dan prefensi ini yang lebih utama saat ini kita lakukan di masyarakat,” ucap dia.*



Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X