Sedangkan untuk membuat beberapa makanan tradisional/khas Jawa, ada pihak atau warga yang siap mensuplai. Sebelum digoreng dapat disimpan dahulu di almari pendingin, lalu ketika ada pemesan baru digoreng.
Baca Juga: Kado tahun baru: Perppu Cipta Kerja Cacat Konstitusional
Saat menyambangi lokasi kuliner Iwak Kalen pun ada makanan ringan yang siap digorengkan ketika ada pemesan, misalnya bakwan, mendoan, tahu susur, singkong serta pisang goreng.
“Bahan-bahan atau adonan sudah kami siapkan dahulu. Ketika musim liburan atau akhir pekan, jumlahnya diperbanyak. Ketika ada pemesan baru kita gorengkan, jadi disajikan ke konsumen masih panas atau fresh,” ungkap Maryatun, salah satu tim Iwak Kalen.
Jadi dapat disimpulkan, makanan ringan tradisional atau khas Jawa kian banyak disediakan di lokasi kuliner serta selalu ada pemesannya, terlebih saat musim liburan dan akhir pekan.
Baca Juga: Ketua cluster riset di UMY paparkan tren penelitian 2023, tiga hal ini diprediksi banyak dibahas
Sebagai contoh ada cotot, timus, singkong, pisang, mendoan/tempe hingga jadah goreng. Artinya pula makanan-makanan ringan tersebut tetap eksis meski berbagai macam makanan modern terus bermunculan.*