HARIAN MERAPI - Usai Ramadhan, acap orang tidak bisa menjaga pola makannya.
Sebagian dari mereka melampiaskan makan setelah sebulah penuh berpuasa Ramadhan.
Akibatnya, orang tersebut tak lagi bisa menjaga kesehatan seperti saat Ramadhan.
Baca Juga: Pemerintah Segera Kirim Bantuan Kemansiaan untuk Korban Gempa Myanmar
Terkait hal itu, dokter spesialis penyakit dalam dr. Harun Hudari, Sp.PD, K-PTI, FINASIM membagikan sejumlah kiat dalam menjaga kesehatan setelah menjalani puasa Ramadhan.
"Ada hal-hal yang kita harus siapkan dari sekarang. Jangan sampai nanti setelah puasa kita akan mengalami gangguan-gangguan kesehatan yang sebelumnya justru tidak terjadi selama kita berpuasa," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang, dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, pada Sabtu (29/3).
Menurut dia, setelah berpuasa selama sebulan penuh tubuh akan mengalami perubahan terutama dalam hal pola makan. Biasanya saat puasa yang sebelumnya tidak makan dari sahur hingga berbuka puasa, kini kembali pada kebiasaan makan normal sehingga tubuh menyesuaikan lagi terutama pada jam makan.
"Adanya perubahan pola makan. Ini bisa yang berdampak pada kesehatan di jangka pendek maupun di jangka panjang, juga timbulnya risiko penyakit karena konsumsi yang berlebihan terutama setelah Ramadhan," jelasnya.
"Tubuh kita perlu waktu untuk menyesuaikan kembali ke kondisi yang sebelumnya lagi. Terjadi perubahan jam makan lagi. Ini menimbulkan perubahan-perubahan sehingga perlunya kita memantau kondisi kesehatan secara berkala," lanjutnya.
Menurut dia, saat Lebaran identik dengan makanan yang lezat, sehingga bisa memicu mengonsumsi makan berlebih menimbulkan istilah "balas dendam".