kuliner

Masakan tersedia hingga tengah malam, pilihannya ada bakmi Jawa rebus, mie ayam ceker ataupun kerang dara asam manis

Senin, 17 Maret 2025 | 16:45 WIB
Penyedia masakan mie ayam dan bakso ada yang buka sampai tengah malam. (Dok.Sido Wareg)

HARIAN MERAPI - Sebagian warga senang berburu masakan pada malam hari, misalnya setelah shalat tarawih maupun tadarus Alquran. Bisa juga setelah mengikuti acara dan pulangnya malam hari.

Suatu hal dapat memanjakan lidah, sebab penyedia masakan yang buka sampai tengah malam, bahkan sampai 24 jam dapat ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jenis masakannya pun cukup beragam.

Antara lain, masakan bakmi Jawa, mie ayam/bakso malam, olahan seafood, pecel lele, masakan khas Warmindo, angkringan, warung Tegal (Warteg) hingga nasi Padang.

Jika pilih bakmi Jawa, misalnya dapat datang di warung Pak Bimo. Terutama bakmi Jawa rebus, banyak menjadi pilihan konsumen. Baik yang menggunakan telur bebek atau ayam lehorn.

Baca Juga: Presiden percepat pengangkatan CASN. CPNS diangkat paling lama Juni 2025, PPPK Oktober 2025

“Dengan tahapan memasak yang benar hingga menggunakan bahan-bahan berkualitas, bakmi Jawa di tempat kami banyak menjadi pilihan,” ungkap Pak Bimo, baru-baru ini.

Memasaknya menggunakan arang kayu, lanjut Pak Bimo, menjadikan cita rasa masakan kian khas. Terutama yang model rebus lebih banyak dipesan, sebab cocok disantap pada malam hari, misalnya setelah shalat tarawih.

Slamet asal Sedayu Bantul termasuk yang senang menyantap masakan bakmi Jawa mendekati tengah malam dan biasanya lebih memilih bakmi rebus, misalnya di warung Pak Bimo, kawasan Sidomulyo Godean.

“Tak jauh dari warung Pak Bimo, bisa juga bakmi jawa di kompleks parkir Museum Soeharto. Menurut saya, bumbu-bumbunya pas, segar dan bercitarasa, maknyuss,” jelasnya.

Baca Juga: Inilah tiga pasal yang diubah dalam RUU TNI, Dasco: Beda dengan draf yang beredar di publik

Sedangkan di Sendangmulyo Minggir Sleman, ada warung mie ayam dan bakso bernama Sido Wareg, buka sampai kisaran pukul 24.00 WIB. Bahkan, pada awalnya berdirinya pernah sampai menjelang Subuh.

“Setelah kami pertimbangkan, jam buka warung kami rata-rata sampai jam 12 malam saja. Tapi kalau masih ada pembeli, biasa kami tunggu pula dan kalau rombongan bisa sampai sekitar jam setengan dua,” ungkap pemilik Sido Wareg, Djalu AR.

Khususnya mie ayam di Sidowareg, sebutnya, ada pilihan biasa, jumbo, tambah ceker, bakso dan komplit. Setiap Jumat ada pula donatur yang menjalankan program Jumat Berkah.

Sebelum Jumat, donatur biasa memesan, misalnya 50 hingga 70 porsi mie ayam agar pembeli mendapat gratis, ketika makan di tempat. Artinya, ia juga menyediakan mie ayam gratis sesuai pesanan dari donatur.

Baca Juga: Polres Sukoharjo berantas premanisme berkedok Ormas

Halaman:

Tags

Terkini