food

Sebelum konsumsi makanan olahan, masyarakat perlu cek tabel nilai gizi, begini manfaatnya

Kamis, 6 Maret 2025 | 13:00 WIB
Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM Dwiana Andayani menjelaskan pentingnya membaca tabel informasi nilai gizi pada kemasan produk dalam temu media di Jakarta, Selasa (4/3/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti  )



HARIAN MERAPI - Sebelum mengonsumsi produk makanan olahan, masyarakat diimbau melakukan cek tabel nilai gizi yang tertera dalam kemasan.


Imbauan tersebut disampaikan Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dwiana Andayani dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

"Kalau dulu kita masih menangani penyakit infeksi seperti Tuberkulosis (Tb), sekarang bergeser ke penyakit akibat gaya hidup seperti stroke, penyakit kardiovaskular, kejadian penyakit jantung di usia muda lebih tinggi," kata Dwiana Andayani.

Baca Juga: Ini tips yang harus dilakukan ketika mobil terkena banjir, jangan malah melakukan ini

Dwiana mengatakan penyakit lain yang kini menjadi sorotan adalah obesitas karena berisiko menyebabkan komplikasi penyakit seperti stroke dan diabetes.

Obesitas di Indonesia cenderung terjadi karena adanya konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) berlebih, kurang konsumsi buah dan sayur berlebih serta kurangnya aktivitas fisik sehari-hari.

Mengutip data Survei Kesehatan Indonesia 2023, 47,5 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali per hari, 30,4 persen lainnya gemar mengonsumsi makanan asin lebih dari satu kali per hari, sedangkan 96,7 persen kurang mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral.

Dwiana melanjutkan penyebab lain yang membuat seseorang mudah terkena obesitas adalah kurangnya informasi yang didapat ketika membeli atau mengonsumsi suatu produk tertentu.

Baca Juga: Ini bukti nyata BRI dukung sepak bola usia muda Liga Kompas U-14, sekaligus siapkan bintang masa depan menuju Gothia Cup 2025 di Swedia

Ia menyayangkan hal tersebut karena seharusnya, masyarakat bisa lebih teliti dan cermat membaca tabel Informasi Nilai Gizi (ING) pada kemasan produk.

"Padahal tabel ING dapat kita gunakan untuk membandingkan dan memilih makanan atau minuman berdasarkan kandungan gizinya," ujar Dwiana.

Oleh karena itu, Dwiana mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan mengonsumsi makanan dengan rajin membaca tabel ING agar tidak terkena diabetes. Caranya yaitu dengan memperhatikan takaran saji dan jumlah sajian per kemasan.

Menurutnya, satu kemasan pangan dapat memiliki lebih dari satu takaran saji atau dapat dikonsumsi lebih dari satu kali waktu makan.

Baca Juga: Begini kiat menghindari berbagai serangan penyakit semasa banjir, ikut petunjuk dokter

"Satu kemasan keripik kentang misalnya itu dapat dikonsumsi dalam dua waktu konsumsi atau dikonsumsi oleh dua orang dalam waktu yang sama," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini