HARIAN MERAPI - Banyak cara mengolah masakan daging kurban sehingga menggugah cita rasa yang menggoda.
Karenanya, menjelang Idul Adha, banyak yang mengingatkan kembali cara mengolah daging kurban sehingga empuk dan lezat.
Inilah resep Chef Stefu Santoso yang bisa diterapkan siapa saja untuk mengolah daging kurban.
Baca Juga: FTP UGM dampingi usaha syariah sektor makanan olahan kedelai di 3 pondok pesantren
Chef Stefu Santoso mengingatkan agar sebaiknya daging kurban dicuci terlebih dulu sebelum dimasak dan dikonsumsi.
“Kalau daging kurban, kalau menurut saya lebih baik dicuci dulu. Yang tidak dicuci, itu sebenarnya karena dagingnya sudah divakum. Karena itu sudah disteril sehingga bakteri tidak bisa berkembang biak. Kalau kita cuci, kita akan menambah bakteri,” kata Stefu saat dijumpai di acara kick-off ”Aussie Beef Mates” di Jakarta Selatan, Kamis malam.
”Sedangkan daging kurban, saya sarankan dicuci karena kita melihat kenyataannya. Ketika selesai dipotong, daging kurban itu sebelum dibagi, diletakkan di atas terpal. Kemudian dia sudah berada di luar cukup lama. Jadi paling tidak dicuci untuk menghindari bakteri,” imbuhnya.
Daging kurban tersebut sebaiknya dicuci dengan air mengalir seperti biasa dan langsung dimasukkan ke dalam kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat celcius. Dengan demikian, daging pun bisa bertahan di dalam kulkas selama kurang lebih tiga hari.
Selain itu, Stefu juga mengungkapkan bahwa daging kurban memang akan terasa alot. Apalagi jika daging tersebut langsung dikonsumsi setelah didapatkan. Jika ingin daging terasa lebih empuk, sebaiknya daging tersebut perlu melewati tahap aging terlebih dulu.
Namun, apabila ingin segera dikonsumsi, Stefu menyarankan agar daging tersebut dimasak untuk membuat menu seperti rendang, gulai, dan makanan basah lainnya.
”Kalau masaknya itu basah misal dibikin gulai atau rendang, itu nggak ada masalah. Paling masaknya agak lama. Tapi kalau disate, yang dipanggang, itu pasti akan bermasalah,” terang Stefu.