Jangan kalap saat Lebaran, tetap jaga porsi makan seimbang agar badan tetap bugar

photo author
- Minggu, 23 April 2023 | 15:17 WIB
Pakar kesehatan yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Profesor Tjandra Yoga Aditama.  (ANTARA/Dokumen pribadi)
Pakar kesehatan yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Profesor Tjandra Yoga Aditama. (ANTARA/Dokumen pribadi)

HARIAN MERAPI - Masyarakat sebaiknya mengonsumsi porsi makan yang berimbang agar tubuh tetap sehat dan bugar selama Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Dalam menjalani masa bahagia di Idul Fitri kali ini, maka kita tentunya perlu senantiasa menjaga kesehatan," kata Pakar kesehatan yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Profesor Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu (23/4/2023).

Salah satu aktivitas yang perlu dihindari masyarakat dalam berlebaran, yakni konsumsi makanan berlebihan yang tidak baik untuk tubuh.

Baca Juga: Suasana haru tahanan berlebaran di di Polres Salatiga saat terima kunjungan keluarga

"Jangan melakukan 'balas dendam' makan berlebihan di hari Lebaran dan hari-hari sesudahnya. Ingat, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya," katanya.

Salah satu panduan konsumsi makanan berimbang, yakni setengah piring makanan diisi dengan sayuran dan buah, seperempat piring diisi nasi atau sejenisnya, bisa berupa jagung, gandum, dan lainnya, seperempat lainnya, diisi dengan protein.

"Juga hati-hati bila mengonsumsi makanan yang tajam, pedas atau terlalu banyak lemak," katanya.

Untuk mereka yang berwisata, Tjandra berpesan agar masyarakat bisa mengantisipasi objek wisata dan pusat perbelanjaan yang penuh pengunjung.

Baca Juga: Keributan terjadi antara dua rombongan takbir keliling di Bantul hingga peserta terluka, berikut Kronologinya!

Tips yang disampaikan dia, yakni memilih waktu di luar situasi puncak kunjungan.

"Walaupun kini mudik sudah relatif bebas, tapi tetap lakukan aktivitas dengan seimbang. Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak," katanya.

Selain itu, waktu tidur harus tetap terjaga baik, misalnya jangan begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat.

"Kita tahu bahwa angka COVID-19 sedang agak naik, bukan hanya di atas 1.000 tetapi di 21 April 2023 bahkan lebih dari 2.000 orang seharinya," katanya.

Sambil menunggu analisa ilmiah tentang kenaikan kasus ini, kata Tjandra, maka kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang komobid perlu tetap ekstra hati-hati.

Baca Juga: Pakar estetika dan antipenuaan menyarankan berhenti konsumsi gorengan untuk atasi jerawat, mengapa ?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X