Begini cara mencegah pembesaran prostat, simak saran dokter urologi

photo author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K), PhD dalam acara diskusi Rezum Water Vapor Therapy untuk pembesaran prostat di Jakarta, Selasa (30/9/2025)  (ANTARA/Fitra Ashari)
Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K), PhD dalam acara diskusi Rezum Water Vapor Therapy untuk pembesaran prostat di Jakarta, Selasa (30/9/2025) (ANTARA/Fitra Ashari)



HARIAN MERAPI - Ini info penting bagi kaum pria terkait dengan gejala pembesaran protat yang bisa mempengaruhi kualitas hidup.


Dokter urologi memberi tips bagaimana mencegah pembesaran prostat, sehingga hidup tetap berkualitas.


Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K), PhD mengatakan pembesaran prostat bisa diantisipasi dengan perubahan gaya hidup mengurangi makanan atau minuman yang menyebabkan peradangan atau inflamasi.

Baca Juga: Sidang penipuan jual beli perusahaan, ahli pidana FH UII Yogya sebut ada unsur tipu muslihat

“Gaya hidup itu antara lain misalnya semua yang menyebabkan terjadinya inflamasi, peradangan. Salah satunya adalah minum alkohol, semua makanan yang bisa menyebabkan peradangan, daging yang berprotein tinggi itu juga bisa karena sifatnya asam, itu salah satunya,” kata Chaidir dalam acara diskusi kesehatan Rezum Water Vapor Therapy untuk pembesaran prostat di Jakarta, Selasa.

 

Ia mengatakan tidak ada gaya hidup yang spesifik memengaruhi pembesaran prostat, dan belum ada kebiasaan sehari-hari yang secara khusus memicu penyakit yang umum dialami pria usia lanjut di atas 60 tahun.

 

Secara umum, faktor risiko pembesaran prostat antara lain faktor genetik, usia, sindroma metabolik, obesitas, dan hipertensi.

 Baca Juga: Xiaomi 15T Series Rilis di Indonesia, Intip Speksifikasi dan Harganya

Chaidir mengatakan peradangan atau inflamasi bisa menyebabkan imun melemah dan memicu bakteri atau virus yang masuk ke dalam prostat. Hal ini bisa memperberat gejala pembesaran prostat yang mungkin sudah ada namun tidak dirasakan pasien.

Adapun gejala pembesaran prostat diantaranya sering buang air kecil, pancaran urine melemah, serta perasaan tidak tuntas setelah berkemih yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Selain itu, Chaidir mengatakan stres terhadap pekerjaan selain berpengaruh pada otak juga ternyata bisa berpengaruh pada prostat.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X