Inilah tiga masalah prostat yang sering dialami para pria, begini cara mengatasinya

photo author
- Senin, 25 Desember 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi seseorang berkonsultasi masalah prostat  (Shutterstock)
Ilustrasi seseorang berkonsultasi masalah prostat (Shutterstock)



HARIAN MERAPI - Masalah protat sering dialami kalangan pria. Setidaknya ada tiga masalah prostat yang sering dialami pria.


Bila itu dibiarkan, bisa mempengaruhi kualitas hidup para pria. Karena itu harus ada upaya antisipasinya.


Hal tersebut disampaikan Dokter spesialis urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Hilman Hadiansyah, Sp. U, baru-baru ini.

Baca Juga: Saat liburan Nataru, ini yang harus dijaga agar tak kena gangguan kolesterol


Para pria berisiko mengalami masalah prostat baik itu radang prostat atau prostatitis, pembesaran prostat jinak (BPH) atau bahkan kanker prostat yang dapat menurunkan kualitas hidup serta menyebabkan kematian.

Prostat merupakan kelenjar kecil dalam sistem reproduksi pria, menghasilkan cairan putih kental yang bercampur sperma dari testis untuk membentuk air mani.

 

Di antara masalah yang bisa melingkupi kelenjar ini, radang prostat termasuk salah satunya. Dokter spesialis urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Hilman Hadiansyah, Sp. U, mengatakan radang prostat atau prostatitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri.

Kondisi ini dapat terjadi pada setiap usia tetapi lebih sering pada usia di bawah 50 tahun dan sebanyak 8,2 persen laki-laki akan mengalami kondisi ini selama hidupnya.

Baca Juga: Kombinasi terung ungu dan bawang putih bantu cegah penyakit jantung serta lancarkan sirkulasi darah

Mereka yang terkena prostatitis biasanya mengalami nyeri di daerah selangkangan, mulut zakar dan sensasi seperti terbakar di ujung kepala penis saat buang air kecil. Tetapi, di antara sejumlah gejala, yang khas yakni nyeri yang tak bisa ditunjuk secara langsung lokasinya oleh pasien namun terkadang dirasakan hingga anus.

Untuk mendeteksi prostatitis, dokter biasanya menyarankan seseorang dengan keluhan tersebut menjalani pemeriksaan antigen spesifik prostat (PSA). Sebanyak 60 persen pasien kasus prostatitis akut yang disebabkan bakteri memiliki kadar PSA meningkat. PSA dikatakan tinggi bila menunjukkan angka di atas 4 ng/ml.

Selain PSA, pasien juga dapat memeriksakan urine-nya untuk melihat ada atau tidaknya kuman patogen, serta kadar leukosit, naik atau tidak.

Baca Juga: Libur Nataru, Wisatawan Bisa Bertanya Seputar Kepariwisataan Yogya di Tourist Information Service

Pemeriksaan lainnya yakni colok dubur. Hilman mengatakan biasanya pada kasus prostatitis, dokter tidak menemukan adanya benjolan, tapi lebih ke pada saat diraba, ada nyeri yang sangat hebat dirasakan pasien.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X