Dalam jangka pendek berdampak pada kondisi emosional anak, seperti mengalami craving, uring-uringan, sering ngamuk hingga gangguan emosi.
Sementara dalam jangka panjang, menurutnya bisa mengalami obesitas sentral, diabetes, hipertensi hingga sindrom metabolik yang lain hingga gilirannya nanti bisa kena stroke dan serangan jantung di usia muda.
"Sekarang kan banyak remaja hipertensi, obesitas, banyak remaja diabetes. Ini kan salah satu faktor utamanya adalah faktor pilihan makanan dan kenapa dia gak bisa berhenti-berhenti makan, karena jenis makanannya yang memicu kenaikan gula darah cepat dan turunnya cepat," jelasnya.*