HARIAN MERAPI - Orang tua sebaiknya menghentikan kebiasaan memberi camilan manis kepada anak.
Menurut dokter, kebiasaan memberi camilan manis pada anak dapat memicu obesitas.
Demikian disarankan dokter anak lulusan Universitas Indonesia Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) saat ditemui usai ujian terbuka promosi doktornya, di Jakarta, Selasa (20/5).
Baca Juga: Remaja viral Fajar Sadboy rilis lagu bareng Julia Vio dan DJ Ronny berjudul 'Papa Gula'
menilai kebiasaan orang tua menenangkan anak saat nangis dengan memberikan snack atau camilan manis adalah hal yang keliru.
"Itu pola makan yang keliru, itu orang tua harus paham masalah ini, bahwa snack itu bukannya menyehatkan anak tapi pada gilirannya dia akan tertimpa banyak masalah di antaranya obesitas sentral," kata Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).
Dokter yang menjabat Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menyampaikan bahwa obesitas pada anak salah satu faktornya adalah pola makan. Selain karena overnutrisi, mengonsumsi nutrisi yang tinggi gula dan tepung juga menjadi faktornya.
"Anak yang makan manis, minuman manis, makanannya yang sifatnya snack-snack itu akan memicu makan lagi, makan lagi, makan lagi," jelasnya.
Baca Juga: Israel mulai melunak, izinkan 100 truk bantuan kemanusiaan masuki Gaza, begini kebijakannya
Sementara, menurutnya pemberian protein hewani pada anak bisa memberikan rasa kenyang yang mencegah makan berlebihan.
Berbeda halnya dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis serta bertepung tinggi bisa memicu gula darah melonjak tinggi, sehingga menyebabkan anak mengalami kondisi "craving" atau dorongan untuk makan terus-menerus.
"Minum manis, snack-snack yang tepung tinggi itu membuat gula darah kemudian cepat turun lagi, lapar lagi, dia butuh snack lagi itu terus aja kayak gitu sehingga anak itu obesitas. Selain kurang gerak ya," ujarnya.
Ia menyampaikan kebiasaan memberikan anak dengan pola makan yang salah seperti itu bisa memengaruhi kondisi emosional anak hingga memicu berbagai penyakit kronis.
Baca Juga: Pabrik garmen di Ngaglik Sleman terbakar, begini proses pemadamannya