Selama puasa disarankan tidak konsumsi kopi secara berlebihan, ini sebabnya

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 10:00 WIB
Sekretaris Jenderal Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) Gusti Laksamana memberikan kiat kepada penikmat kopi agar tidak terkena dampak buruk dari kafein saat berpuasa usai mengikuti sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025).  (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Sekretaris Jenderal Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) Gusti Laksamana memberikan kiat kepada penikmat kopi agar tidak terkena dampak buruk dari kafein saat berpuasa usai mengikuti sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Massyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan selama menjalani puasa.


Ini terkait dampak kafein yang bisa mempengaruhi kesehatan serta aktivitas sehari-hari.


Demikian disarankan Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI/SCAI) melalui Sekretaris Jenderal Gusti Laksamana kepada ANTARA usai menghadiri konferensi pers di Jakarta baru-baru ini.

Baca Juga: Cerita misteri penampakan permen raksasa yang menimpa siswa hobi bolos sekolah

"Kopi itu memiliki efek samping yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah jumlah kafeinnya. Jadi kalau jumlah kafeinnya semakin besar, dari sisi kesehatan dampaknya semakin besar juga," katanya.

Gusti menekankan setiap orang mempunyai resistensi yang berbeda-beda terhadap dampak kafein kopi, sehingga kesanggupan tiap orang harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.

Salah satunya adalah terbukanya mulut usus akibat jumlah kafein yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh. Mulut usus yang terbuka membuat semua makanan atau zat lain lebih mudah masuk dan akhirnya menyebabkan perut menjadi kembung atau menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Jadi semakin banyak kafeinnya, semakin terbuka, dan kita semakin asam, asam lambung itu semakin berpotensi untuk bangkit. Jadi tolong diperhatikan jumlah kafeinnya masuk ke tubuh saja," kata dia.

Baca Juga: Jemaat St Paulus Miki Salatiga bagi takjil di pinggir jalan depan gereja

Lebih lanjut ia mengatakan masyarakat dapat mencegah hal tersebut dengan mempelajari jenis kopi. Arabica dan Robusta misalnya, di mana diketahui bahawa Robusta memiliki jumlah kafein tiga kali lipat lebih tinggi dibanding Arabica.

"Jadi hati-hati, kalau misalnya kita sudah ukur jatah kita sanggup tiga kali sehari, kalau minumnya Robusta ya sudah satu kali saja karena hitungannya sudah sama dengan tiga kali minum kopi," ujar Gusti.

Dampak lain yang patut diwaspadai dari efek kebanyakan kafein adalah munculnya rasa kecanduan. Gusti menjelaskan kopi memiliki semacam sifat yang sama dengan obat karena dapat menimbulkan adiksi.

Akibatnya, orang yang banyak meminum kopi bakal sulit tidur dan mengalami lonjakan energi setidaknya selama enam jam ke depan.

Maka dari itu, Gusti menganjurkan selama berpuasa masyarakat lebih baik meminum kopi dalam takaran yang tidak terlalu banyak dan meminumnya dua jam setelah berbuka atau sebelum waktu sahur berakhir.

Baca Juga: Guna melestarikan keberadaan batik Ciwaringin, Pemerintah Kabupaten Cirebon pun aktif mengadakan pelatihan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X