Begini cara mengatasi sembelit pada lansia, asupan serat saja tidak cukup

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi- Para lansia mengikuti program gimnastik. ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi- Para lansia mengikuti program gimnastik. ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)



HARIAN MERAPI - Bagaimana cara mengatasi sembelit pada lansia ?


Mengonsumsi makanan berserat ternyata tidak cukup, melainkan juga harus dibarengi asupan lain.


Demikian diingatkan ahli gizi dari Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (RS SMC) Hersiani Tandi di Samarinda, Minggu.

Baca Juga: MPI PP Muhammadiyah sinergi dengan Perpustakaan UMY gelar Muhcor Fest 2024, berikut daftar pemenangnya


Ia memaparkan solusi nutrisi untuk mengatasi sembelit (konstipasi) pada masyarakat yang lanjut usia (lansia) bahwa meskipun telah mengonsumsi sayur dan buah, asupan serat saja tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.

"Banyak yang mengeluh sudah makan sayur dan buah tapi masih susah buang air besar (BAB). Selain serat, hal yang perlu diperhatikan adalah kecukupan cairan," ujar Hersiani

Ia menekankan pentingnya minum air putih yang cukup. Ketika sudah makan serat, tapi asupan cairan kurang, maka serat tidak dapat bekerja optimal dalam melancarkan pencernaan.

Hersiani juga menyoroti pentingnya porsi makan. Terkadang, menurutnya, para lansia berharap BAB lancar ketika sudah mengonsumsi makanan berserat, tapi ternyata tidak. Ini bisa terjadi karena porsi makan yang kurang, sehingga asupan serat dan nutrisi tidak mencukupi.

"Anjuran konsumsi buah dan sayur minimal lima porsi per hari. Satu porsi buah atau sayur setara dengan 100 gram," katanya menyarankan.

Baca Juga: Inilah warisan maestro sastra Pramoedya Ananta Toer, ini peringatan 100 tahun kelahirannya

Ia menambahkan bahwa lansia memang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami konstipasi. Oleh karena itu, memerhatikan kecukupan serat dan cairan menjadi sangat krusial.

Hersiani juga menyoroti seputar berat badan yang juga dikeluhkan para lansia bahwa meskipun sudah makan dengan porsi sedikit tetapi tetap saja gemuk.

Ia menjelaskan bahwa berat badan merupakan akumulasi dari asupan kalori selama bertahun-tahun. "Ibarat menabung, asupan kalori yang berlebih di masa lalu akan berdampak pada kondisi tubuh saat ini," jelasnya.

Disampaikan Hersiani, menurunkan berat badan di usia lanjut memang membutuhkan usaha ekstra. Selain mengatur pola makan dengan mengurangi asupan kalori, lansia juga perlu aktif bergerak. Olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membakar kalori.

Hersiani juga mengingatkan bahwa kondisi kesehatan perlu menjadi pertimbangan. Lansia dengan penyakit penyerta berpotensi mengalami kesulitan dalam mengonsumsi makanan rendah kalori dan berolahraga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X