Gupak Warak, Tanah Subur yang Angker 1: Makhluk Gaib dan Manusia Harus Hidup Berdampingan

photo author
- Minggu, 29 Agustus 2021 | 04:51 WIB
Syekh Maulana Bakir tidak percaya dengan kabar keangkeran Alas Mentaok (Ilustrasi Pramono Estu)
Syekh Maulana Bakir tidak percaya dengan kabar keangkeran Alas Mentaok (Ilustrasi Pramono Estu)

PADA zaman dahulu, Pulau Jawa bagian tengah disebut Alas Mentaok. Alas Mentaok atau lebih akrab disebut Mataram ditinggali oleh suku-suku lokal yang jumlahnya masih sedikit kala itu.

Tidak banyak suku yang mau tinggal di alas ini, karena dikenal sangat angker dan berbahaya. Salah satu daerah yang angker dan sering memakan korban manusia adalah daerah yang sekarang dinamai Gupak Warak.

Daerah yang bisa dikatakan subur karena memiliki banyak sendang atau mata air. Airnya jernih dan tak pernah kering pada saat musim kemarau panjang sekalipun.

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 1: Rumah Tangga Baru yang Sepi

Sendang-sendang itu juga dipenuhi ikan. Sekitar sendang tumbuh pohon buah-buahan yang menggoda selera. Sehingga cocok digunakan untuk tempat tinggal walau berada di dataran tinggi. Pepohonan serta semak belukar tumbuh subur di alas tak bertuan ini.

Namun karena lokasi yang sedikit berbukit dan berbatu membuat orang-orang mengabaikan dataran tinggi yang berada di bagian barat Kabupaten Bantul ini.

Terlebih tersiar kabar bahwa Alas Mentaok ini angker dan dihuni oleh buto raksasa yang siap mengganggu dan memperdaya manusia yang berani tinggal disana.

Baca Juga: Duel Tuyul Lawan Tuyul 1: Penghasilan Berkurang Jauh Sejak Masa Pandemi

Beberapa orang yang pernah tinggal di alas itu mengatakan sering diperdaya oleh iblis. Ada juga yang berkisah bahwa tiba-tiba anggota keluarganya hilang karena dimakan binatang buas. Menyedihkan sekali.

Mendengar banyak korban tipu daya iblis, datanglah Syekh yang bernama Syekh Maulana Bakir. Beliau dikenal sebagai orang sakti mandraguna. Beliau tidak datang sendiri melainkan bersama muridnya yang bernama Tumenggolo.

Syekh Maulana Bakir mengelilingi nusantara untuk menyebarkan agama. Karena agamanya yang kuat Syekh Maulana Bakir tidak percaya dengan kabar keangkeran Alas Mentaok di pegunungan barat daya Mataram ini.

Baca Juga: Mengenal Sosok Semar 1: Tokoh Bijaksana dan Sakti dalam Dunia Mistis Jawa

Dia yakin makhluk gaib dan manusia harus hidup berdampingan dengan damai. Kalaupun ada yang jahat, makhluk gaib tidak sampai menyakiti manusia. Diapun berniat untuk menghilangkan kesan mistis di Alas Mentaok dan babat alas agar bisa dihuni manusia dengan aman.

Berdasarkan cerita orang-orang, Alas Mentaok tanahnya subur. Banyak sumber mata air disana. Sehingga cocok dijadikan pemukiman warga. Melihat potensi itu, Syekh Maulana Bakir tidak ingin membiarkan potensi sumber daya alam yang melimpah hanya karena kabar mistis. (Ditulis: Indri Astuti)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X