Uni nyaris terjengkang dari kursi ketika mendengar cerita itu.
Pasalnya ia sedang duduk tepat di atas tempat yang dibicarakan.
Setelah merapikan sisa makan siang, segera saja Uni menggamit lengan temannya dan berlari meninggalkan kelas.
Teman yang lain menyusul sambil teriak. Hiii.....
Saat itulah Uni merasa ada yang menuntun lehernya untuk kembali menoleh ke arah pintu kelas yang masih terbuka.
Lalu dengan jelas ia melihat sosok kepala tanpa badan alias kepala buntung melayang seolah keluar dari kelas.
Kepala dengan darah segar mengucur deras dari kedua belah pipi itu menoleh ke arah Uni dan teman-temannya.
Bola mata sosok kepala itu menunjukkan kemarahan. Mungkin karena dibicarakan. - Nama samaran (Seperti dikisahkan Karunia Sylviany Sambas di Koran Merapi) *