harianmerapi.com - Suasana sekolah itu sebenarnya sangat nyaman untuk belajar siswa, banyak pohon rindang di sekitarnya, dan masih terdengar sesekali ocehan burung, maklum suasana pedesaan.
Tetapi selama pandemi Covid-19, suasana sekolah menjadi sepi karena tidak ada siswa yang masuk sekolah.
Kesibukan tetap seperti biasa untuk tenaga pengajar, bahkan harus ekstra untuk memberikan pembelajaran secara daring hingga harus kerja lembur di sekolah sampai petang.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 13: Dilanda Keputusasaan Setelah Diminta Tanggung Jawab Kehamilan Pacar
Salah satunya bu guru Lina, guru yang mengajar di kelas IV. Beliau sering pulang sampai sore untuk mengerjakan tugas tugas sekolah.
Seperti hari hari biasa untuk menyelesaikan pekerjaan kadang pukul 17,00 baru meninggalkan sekolah.
Tentu suasana sekolah sudah sepi, penjaga sekolah sudah pulang dan akan kembali lagi menutup kelas saat bu Lina pulang lewat di depan rumahnya.
Tepat tanggal 2 Desember 2021, bu Lina seperti biasa lembur sampai sore dalam suasana mendung tebal.
Baca Juga: Mengenal Enam Model Pembelajaran Sentra PAUD, Salah Satunya Sentra Keimanan dan Ketaqwaan
Sekitar pukul 15.00 hujan mulai turun makin lama makin lebat, suasana seperti sudah hampir Mahgrib .
Benar benar sepi suasananya, bu Lina tetap semangat mengerjakan tugas yang segera harus dilaporkan ke dinas, tanpa menghiraukan suasana sepi karena ia sendirian di sekolah.
Tidak terasa waktu berjalan, jam sudah menunjukkan pukul 16.20, tiba tiba dari ruang kantor tercium harumnya bunga melati.
Semakin lama baunya semakin menyengat dan mengganggu konsentrasi bu Lina, timbul perasaan tidak enak dan hati yang berdebar-debar, perlahan-lahan ia menengok ke kanan dan ke kiri mencari sumber bau itu.
Baca Juga: 3 Amalan Memperingati Isra Mikraj untuk Meningkatkan Iman dan Takwa, di Antaranya Sholat Khusyuk
Dengan perasaan was-was ia mulai merasa takut dan berlari keluar ruangan, dan alangkah terkejutnya ia saat keluar dilihatnya seorang gadis rambut panjang terurai duduk di meja depan kelas.
Bu Lina mencari penjaga sekolah yang biasa jualan di depan pintu gerbang sekolah ternyata sudah tutup.
Artikel Terkait
Tumbal Pesugihan Monyet 1: Pernikahan Tak Direstui Orang Tua
Tumbal Monyet Pesugihan 2: Bayi Baru Saja Dilahirkan Langsung Meninggal
Tumbal Pesugihan Monyet 3: Rantai Besi Melilit Anak-anak yang Dijadikan Budak
Wanita Korban Pembunuhan Memberi Petunjuk
Kencan dengan Pria Hidung Belang, Ternyata Usianya Sudah Lebih 200 Tahun