“Ya.” ucapnya perlahan.
“Lama banget? Ngapain?” kembali aku bertanya.
Kreek… terdengar suara pintu terbuka.
Tidak ada jawaban setelah pertanyaan tersebut.
Aku selesai buang air kecil dan keluar, pintu tengah kamar kecil ternyata memang sudah terbuka, namun pintu paling kiri terlihat tertutup.
Mungkin ada pengunjung lain yang berhenti.
Berjalanlah aku menuju wastafel untuk cuci tangan, di sana Hari terlihat tengah membuka keran.
“Wo! Ditanya diem aja! Kok lama banget sih!” aku ulangi pertanyaanku sambil membersihkan tangan.
Anehnya temanku tetap tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Aku pandangi temanku matanya menatap kosong tangannya yang tengah dibasahi air.
Sikap tersebut seperti bukan temanku, tak sengaja aku menatap ke depan cermin. Napasku mendadak meriap bergemeletuk tak karuan.
Karena tidak ada pantulan sosok temanku di sana, hanya tubuh dan wajahku yang memaku terkejut.
Kreek…! Kembali suara pintu toilet terbuka, aku coba intip dari tempatku berdiri di wastafel, berharap orang lain lewat untuk meredakan ketakutanku.