Mendengar suara Kyai Tanda Semdi, Pak Utama “gragap” lalu sadar.
Tuyul-tuyul lalu dilepaskan dan semua lari menolong Pak Utama.
Orang-orang di situ tidak bisa melihat tuyul itu yang bisa melihat tuyul itu hanya Kyai Tada Semedi, Pak Marmodiharjo dan Pak Utomo.
Kyai Tanda Semedi menjelaskan kepada orang-orang yang ada disitu tentang dirinya, kemudian diminta Pak Marmodiharjo untuk menangkap pencuri telur dan uang.
Ia mengatakan yang mencuri telur dan uang itu ternyata peliharaan Pak Utomo.
Mendengar itu lalu orang-orang bilang : “Pantas ayam Pak Utomo satu ekor satu hari bertelur 10 butir ternyata telur itu curian dari telur tetangga”
Jadi jelas Pak Utomo itu beternak dengan cara tak halal.
Setelah memberi penjelasan panjang lebar kepada Pak Utomo Kyai Tanda Semedi dan Pak Marmodiharjo minta izin kepada keluarga Pak Utomo untuk pulang. - Habis (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *