HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri yang dialami Manuhari
Ia melempar burung Kedasih karena risih dengan suaranya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Burung Kedasih termasuk jenis burung kecil.
Baca Juga: Kisah misteri hotel di Jalan Jendral Sudirman yang konon dihuni hantu peninggalan tentara Inggris
Tubuhnya lebih besar sedikit dari burung pipit yang banyak kita jumpai di sawah yang padinya sudah menguning.
Suka bertengger dan membuat sarang di pucuk pohon- pohon tinggi.
Maka jarang orang melihat wujud burung tersebut.
Orang Jawa menyebut burung Kedasih dengan nama emprit gantil.
Pada umumnya orang tidak suka dengan burung Kedasih.
Suaranya yang melengking nyaring bernada tinggi, seakan berkonotasi negatif.
Baca Juga: Pengalaman misteri Totok dan Heru, naik motor melewati depan sekolah dan biara yang terkenal angker
Banyak orang berkeyakinan, lengkingan suara emprit gantil tersebut seakan mengajak orang masuk ke sebuah petaka yang berujung maut.
Oleh karena itu jika mendengar suara burung Kedasih, biasanya orang akan bersegera mengusirnya.
Sekilas, lengkingan suara burung Kedasih mirip suara orang mencari seseorang.
"Ndi bocaheee...ndi bocaheee...ndi bocaheee..."
Lalu diakhiri dengan "thit...thiit..thiiit...thiiiir..."
Yah, suara lengkingan burung Kedasih baik di siang mau pun di malam hari, sangat terasa beraroma magis.
Baca Juga: Pengalaman misteri Giono pulang nonton sepak bola, lewat kebun bambu melihat tiga demit sedang berpesta sate
Manuhari, remaja kelas delapan itu gusar dan jengkel ketika suatu siang pulang sekolah mendengar suara burung Emprit Gantil.