HARIAN MERAPI – Mitos bunga wijaya kusuma di Gunung Selok Cilacap hingga sekarang masih dipercaya sebagian masyarakat.
Adanya mitos bunga wijaya kusuma itulah yang membuat Gunung Selok Cilacap menjadi tempat tirakat mencari pangkat.
Juru kunci menyebut banyak pejabat di era Soeharto tirakat di Gunung Selok Cilacap mencari berkah bunga wijaya kusuma.
Jauh sebelum zaman Soeharto, perburuan wahyu bunga wijaya kusuma juga terjadi di zaman Sunan Mangku Rat I.
Babad Ing Sengkala menyebut pada masa pemerintahan Sunan Mangku Rat I banyak terjadi pergolakan. Bahkan, tragedi berdarah.
Kerajaan Mataram menjadi tidak tenang, dan pada puncaknya menyebabkan pemberontakan Raden Trunojoyo pada tahun 1677.
Kekuasaan Sunan Mangku Rat I pun berakhir dengan runtuhnya Kerajaan Mataram di Plered.
Baca Juga: Mitos Gunung Selok di Cilacap, Jawa Tengah, tempat berburu wahyu raja bunga wijayakusuma
Sepeninggal Sunan Mangku Rat I sengketa tahta terus terjadi. Para putra Sunan Mangku Rat I saling berperang berebut tahta.
Dalam peristiwa itu campur tangan pihak VOC Belanda memperparah situasi.
Perang mahkota kemudian terjadi antara Pangeran Adipati Anom, Pangeran Puger, dan Raden Trunojoyo.
Ketiga putra raja itulah yang kemudian dikisahkan saling mengirimkan utusan untuk mengambil bunga wijaya kusuma di Gunung Selok.
Baca Juga: Tim Pandawa Polres Sukoharjo bubarkan dan tangkap pelaku balap liar