Seakan ikan-ikan itu menghampiri langkahnya, dan dengan mudah ikan masuk ke irignya.
Tidak sampai satu jam dua kepis di pinggangnya penuh.
Baca Juga: Pengalaman misteri Roger siswa bandel saat ikut studi wisata ke Jawa Timur
"Hem ini kesempatan mendapat lebih banyak lagi," ujarnya senang.
Serta merta ia memungut kembali ikan yang mendekat di kakinya.
"Hah!" ia spontan kaget, karena ikan yang dipungut itu hanya kepala saja, sedang badannya tampak kerangka saja.
Sutar cemas, kemudian badanya merinding, dan cepat-cepat melepaskan kembali ikan itu ke sungai.
"Aku tidak boleh serakah," gumanya dengan menahan takutnya.
Ia segera pulang, dan dalam hatinya berkata, :Aku tak akan mengulanginya lagi, berapa pun rezeki yang diberikan Tuhan akan kusyukuri."
Baca Juga: Kisah misteri ayah saat potong rambut membawa cundrik peninggalan eyang, maka ini yang terjadi
Sejak saat itu Sutar tak lagi mau memungut ikan di sungai dengan sebanyak-banyaknya.
Jika kepisnya sudah berisi ia mendingan pulang.
Atau jika hingga jam dua belas hanya sedikit perolehanya ia juga menghentikan pencarianya.
"Rezeki yang diberikan Tuhan, tentu sudah diukur setiap harinya, dan kewajibanya harus selalu mensyukuri," tukasnya. - Nama samaran (Seperti dikisahkan Umi Lestari di Koran Merapi) *