Hari itu Ayah pergi ke tukang cukur Mas Kasno.
Rambutnya sudah mulai memanjang. Tiba gilirannya, Ayah langsung duduk di kursi menghadap cermin besar.
Tidak banyak bertanya, Mas Kasno memulai pekerjaannya. Dia sudah tahu selera model cukuran Ayah.
Segera saja memainkan gunting cukurnya.
"Lho kok?!”, celetuk Mas Kasno. Tukang cukur itu merasa aneh dan heran.
Gunting cukurnya tidak bisa memotong rambut Ayah.
Beberapa kali dicoba tidak juga berhasil. Tukang cukur tersebut merasakan, rambut Ayah bagai kabel baja.
Guntingnya tidak mempan untuk memotong rambut Ayah sehelai pun.
Mas Kasno lalu membawa guntingnya ke belakang. Akan diasah di batu pengasah.
Selesai diasah, gunting itu dicoba lagi untuk menggunting rambut Ayah.
Masih juga tidak berhasil.
"Kok aneh ya, Pak?! Tidak seperti biasanya. Rambut Bapak tidak bisa saya potong dengan gunting saya," ujar tukang cukur itu.
Ayah merogoh saku bajunya. Cundrik milik Eyang masih ada di sakunya.