Esoknya, akik itu dipakainya lagi saat berjualan bakso. Ekh, hasilnya seperti kemarin. Laris manis.
Padahal kualitas bakso Pak Bunder biasa-biasa saja. Pak Bunder amat bersyukur.
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 37: Anak kecil bergaun putih berwajah hancur itu, terus menertawai Riski
Masih belum yakin akan khasiat akik.
Suatu hari dia sengaja berjualan dengan tidak mengenakan batu akik.
Lhadalah, hasil penjualannya jeblok. Pak Bunder yang otaknya memang pinter, lalu mengembangkan usahanya.
Hidupnya menjadi lebih ngglenter dibanding sebelumnya.
“Matur nuwun, Gusti Allah. Akik ini cuma perantara rezeki, namun yang menentukan tetap Panjenengan Dalem.” (Seperti dikisahkan Oei Tjong Hoo di Koran Merapi) *