Namun tetap saja aroma rokok berkeliaran di ruangan.
Hingga suatu hari Pakdhe Narto tahu asal-usul bau rokok yang meruar tiap sore itu.
Baca Juga: Kisah nyata teror nenek sapu lidi dari rumah kosong 1: Terdengar suara ketukan yang berpindah-pindah
Secara kebetulan yang mengetahui perihal bau asap rokok adalah Pak Udin (nama samaran), saudara Pakdhe Narto yang tinggal di Kulonprogo,
kali itu sedang mengujunginya dan berniat menginap barang semalam dua.
Pak Udin membawa anak perempuannya yang berusia lima tahun.
“Nanti tidur di kamar itu bersama ayahmu, ya Nduk,” kata Pakdhe Narto sambil menunjuk sebuah kamar.
Lalu Pak Udin dan anaknya terus masuk ke dalam kamar tersebut.
Sore mendekati Maghrib, aroma bau rokok sudah mulai meruar.
Anak Pak Udin masih tidur di kamarnya.
Pak udin dan Pakdhe Narto berbincang di teras rumah sambil minum teh hangat dan menikmati sepiring pisang goreng.
“Ayaaah, sini ayah!” Bergegas Pak Udin mendatangi kamar tempat anaknya tidur, Pakdhe Narto mengikuti di belakang.
“Ada apa Ndhuk panggil-panggil, Ayah?” tanya Pak udin.
“Anu Ayah, ada simbah nongkrong di atas almari sambil merokok.”