Tak seberapa lama dalam seminggu ini ada tamu lagi dengan kasus lain.
Bernama Mardi yang bermaksud ingin menjadi Kadus di desa yang sama.
Segera datang ke rumah Amin. Ia mengatakan setelah diberi kabar Jarno.
Amin dibuat bingung lagi. Kiranya juga sama seperti tamu yang lalu.
Diberi air dan dipercikkan di depan rumahnya.
Dari kedua orang itu, Amin tahu mereka datang setelah mendapat ilham dalam mimpinya.
Agar datang ke rumah di pojok prapatan Sambeng.
Diapit dua jalan dan depan rumah ada bunga kantil.
Inilah kode yang mengantarkan orang itu mencari teka-teki dalam dhawuh gaibnya.
Selang beberapa bulan ada kabar kedua orang itu sukses cita-citanya.
“Mungkinkah itu pertanda bangkitnya kekuatan gaib yang ada pada dirinya?” pikir Amin. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *